Mataram, Lombok Fokus – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi didepan kantor DPRD NTB. Aksi yang digelar selasa (14/11/23) sempat ricuh karena masa aksi ingin memasuki gedung DPRD.
Terpantau oleh media, satu orator perempuan atas nama Baiq Dian pingsan saat orasi, aksi tersebut terkendali dan berakhir ditemui oleh perwakilan DPRD.
Didepan wakil ketua DPRD NTB, Ketua PKC PMII Bali Nusra membacakan tuntukan aksi mereka meminta Tambang PT. AMNT ditutup.
“Kami menyampaikan kepada DPRD selaku badan legislatif yang mengawasi eksekutif dan melayani rakyat meminta agar segera menutup pertambangan PT. AMNT Karena tidak ada kontribusi terhadap daerah,” ungkap Herman Jayadi
Sementara itu, Sekretaris PKC PMII Bali Nusra Fauzan menyoroti keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berada di pembangun Smelter.
Adapun tuntutan aksi PKC PMII Bali Nusra di depan DPRD sebagai berikut :
1. Meminta pemerintah dan perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan alam sekitar Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa.
2. Meminta pemerintah dan DPRD provinsi NTB agar memanggil pihak PT. AMNT untuk tranparansi terhadap alokasi dana CSR selama beroperasi.
3. Meminta pemerintah dan perusahaan untuk memaksimalkan tenaga kerja lokal dan juga pengembangan SDM yang berprofesi
4. Meminta DPRD NT untuk segera menutup pertambangan PT AMNY karena tidak ada kontribusi terhadap daerah.
5. Meminta pemerintah dan DPRD provinsi untuk segera menutup semua tambang ilegal 7ang beroperasi di wilayah NTB.