Lombok Fokus|Lotara – Guna meningkatkan kualitas pelayanan wisata, Selasa (24/04/2024), Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara menggelar pelatihan khusus bagi para pemandu wisata gunung atau trekking. Pelatihan oleh Dispar Lombok Utara itu berlangsung di Warung Senaru, Kecamatan Bayan.
Kepala Dispar Lombok Utara, Dende Dewi Tresni Budi Astuti, mengungkapkan jika program pelatihan tersebut salah satu inisiatif yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu wisata gunung agar memenuhi Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI).
“Dengan kompetensi yang memadai, diharapkan pemandu wisata gunung dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional dan aman,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu Dispar Lombok Utara menghadirkan narasumber dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), juga dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Para peserta menerima pelatihan berupa teori serta praktik langsung di lapangan. Dimana berfokus pada pemahaman cara merencanakan, mempersiapkan, dan memimpin perjalanan pendakian dengan aman, termasuk penguasaan penanganan bahaya yang mungkin terjadi di gunung.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) Dispar Lombok Utara, Arie Ardiansyah, menjelaskan jika pelatihan diikuti 40 peserta dan dijadwalkan berlangsung tanggal 24 hingga 27 September 2024.
“Tiga hari pertama diisi dengan pembekalan teori, sementara satu hari sisanya difokuskan pada praktik lapangan. Ini penting mengingat tingginya risiko yang dihadapi para pemandu gunung saat bertugas,” terang Arie.
Pelatihan sendiri menyasar berbagai kalangan, mulai dari pemandu wisata gunung yang telah berpraktik, hingga pemandu pemula yang belum pernah mengikuti pelatihan serupa.
“Sumber pendanaan program ini berasal dari DAK non-fisik, yang disalurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf,” jelasnya.
Dibeberkan, selain pelatihan pemandu wisata gunung, Dispar Lombok Utara juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan lain seperti pelatihan kuliner, pengelolaan desa wisata, manajemen pondok homestay, dan tata kelola bisnis.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kemenparekraf atas dukungannya, karena program-program ini sangat membantu para pelaku wisata di Lombok Utara,” ujarnya.
“Kami berharap pelatihan ini dapat terus membawa dampak positif, bagi perkembangan pariwisata di daerah kami,” pungkas Arie.(iko)