Wagub Umi Rohmi: Progress Posyandu Keluarga Harus Dikawal Melalui SIP

Wagub Umi Rohmi: Progress Posyandu Keluarga Harus Dikawal Melalui SIP
(Posyandu Bebiye Daye Dusun Bebiye Desa Mekar Damai Kec. Praya Kab. Lombok Tengah) Kunjungan Lapangan Posyandu. Foto : Diskminfotik NTB

Lombok Tengah – Saat mengunjungi posyandu Dusun Mentokok dan Bebie Daye di Lombok Tengah, Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalillah menegaskan, seluruh data dari status Posyandu harus diperkuat melalui Sistem Informasi Posyandu (SIP) yang dikawal mulai dari desa sampai di pemerintah provinsi. Karena pelaporan Posyandu Keluarga ke dalam SIP secara berkala akan memudahkan pemetaan masalah kesehatan di masyarakat.

“Kita berbagi tugas. Kecamatan memantau Puskesmas sebagai induk Posyandu dan kabupaten memonitoring sehingga kebijakan terkait Posyandu bisa tepat selain kami memperhatikan kader kader di desa”, ujar Wagub disela-sela kunjungannya, Senin (21/06).

Sabolah

Ummi Rohmi sapaan akrabnya juga mendorong bagi posyandu yang telah melakukan pelayanan sesuai dengan syarat-syarat pelayanan program Posyandu Keluarga harus segera dilaporkan statusnya. Jika tidak, maka hal itu akan menghambat pada proses sertifikasi kader-kader posyandu.

“Karena sertifikasi kader dapat mempercepat kinerja mereka dalam terwujudnya program kegiatan Posyandu yang semakin baik”, tegas Wagub.

Begitu pula dengan Posyandu Keluarga yang belum maksimal memanfaatkan SIP untuk laporan perkembangan Posyandu meski telah berstatus Posyandu Keluarga dan terintegrasi dengan PAUD dan bank sampah. Beberapa indikasi seperti capaian PPGBM (Pelaporan dan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat), tingkat ODF (Open Defecation Free), persentase Stunting, pernikahan dini bahkan trafficking dan praktek buruh migran gelap harus dapat terekam dengan baik.

Berdasarkan data dari website “NTB Satu Data” menyebutkan bahwa tahun 2020 , realisasi Posyandu Keluarga di Lombok Tengah dari 1702 Posyandu, 235 diantaranya Posyandu Keluarga. Lombok Timur dengan 1850 Posyandu, diantaranya 289 Posyandu Keluarga serta kota Mataram dengan 356 Posyandu, sudah memiliki 46 Posyandu Keluarga.

Sementara itu, kader Posyandu Dusun Mentokok, Erna Eni Herawati mengatakan ia bersama delapan orang kader lainnya di Dusun Mentokok siap mengembangkan Posyandu.

READ  Niken Minta LKKS Tingkatkan Kemandirian dan Kesejahteraan

Selama ini kendala yang dihadapi adalah koordinasi “Kami siap menjalankan Posyandu Keluarga di Di dusun Mentokok”, kata Erna.

Facebook

Sabolah
Sabolah

Tinggalkan Balasan

Subscribe for notification