Lombok Timur. Lombok Fokus – Sesorang dengan nama akun Media Sosial (Medsos) Husni Wati mengaku bisa membuatkan masyarakat BPJS geratis dengan mengatas namakan Dinas Sosial (Dinsos) yang ia sebar melalu akun Sosmed Facebook miliknya pada Jumat, 22 Maret 2024.
Bukan hanya menyebutkan nama Dinsos saja, namun Husni Wati juga mengatakan pembuatan BPJS tersebut geratis namun harus bayar biaya administrasi data sebesar 300 ribu untuk satu orang.
“Barang kali ada yg minat Di Buatin BPJS, Gratis
mumpung ada kuota dari Dinas sosial hanya bayar Administrasi data 300 (untuk satu orang) satu kartu BPJS( hanya untuk orang yg bener² butuh makasi,” tulisnya pada laman akun sosmed Facebook miliknya.
Terlihat status tersebut di posting 7 jam yang lalu dengan 28 komentar dari warga net, dimana dalam komentar tersebut, warga net antusias ingin membuat BPJS geratis melalui jasanya dengan membayar sejumlah uang administrasi 300 ribu.
Erni Sri Hidayatun salah satu yang berkomentar pada status tersebut mengatakan kalau ia mau membuat BPJS dengan menanyakan apa sayaratnya, “apa syaratnya,” tanya Erni.
“Foto Copy KK,” jawab Husni Wati.
Sedangkan untuk pencetakannya kartunya sendiri, Husna Wati mengatakan biayanya sebesar 200 ribu, “Ros kalau nyetak bu guru 200 rb bieye cetak mahal unin olek dinasSos,” jawabnya ke salah seorang yang berkomentar pada status miliknya tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Pemda Lombok Timur (Lotim melalui Kepala Dinas Sosial (Kadis Dinsos) Lotim H. Suroto dengan cepat melakukan tindakan dengan meminta jajarannya untuk melakukan pengecekan terhadap yang bersangkutan, dimana ia mengatakan pembuatan BPJS geratis untuk seluruh masyarakat Lotim itu tidak ada yang di bayar.
“Semuanya geratis, karena semua usulan melalui desa, by sistem,” jelas H. Suroto saat di komfirmasi.
Terkait Husni Wati yang mengatas namakan Dinsos dalam pembuatan dan pencetakan kartu BPJS sendiri, Suroto sedang mencoba untuk mengkonfirmasi hal tersebut ke Pemdes dan meminta petugas Dinsos untuk mencari tahu keberadaan dari Husni Wati.
“Sudah fan sedang kami konfirmasi ke Pemdes, dan saya juga menugaskan petugas Sosial untuk melacaknya,” tutup H. Suroto.