Penulis: Siti Khodijah/Mahasiswa UIN Mataram
Lombokfokus.com | Orang tua merupakan salah satu lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama dalam diri seorang anak, karena seorang anak dibesarkan dan dilahirkan dari orag tua, serta akan berkembang menuju dewasa. Orang tua merupakan panutan pagi seorang anak. karena setiap anak mula-mula mengagumi orang tuanya semua tingkah orang tuanya di tiru oleh anak anaknya. Tingkah laku anak akan menjadi baik jika tingkah laku orang tua nya baik. Dan tinggah laku anak akan menjadi buruk jika orang tuanya berprilaku buruk. Dengan kata lain orang tua lah yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menentukan karakter baik buruknya anak.
Peran orang tua yang dapat dilakukan dengan mendidik, membina dan membesarkannya hingga menjadi dewasa. Dalam hal ini orang tua memiliki peran yang sangat penting, serta orang tua merupakan guru pertama dan utama bagi pendidikan dan membentuk karakter anak.
Ada tiga peran utama yang dapat dilakuan ayah dan ibu dalam membentuk karakter anak, seperti: Berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anak belajar terbanyak dari apa yang dilihat karena karakter orang tua yang diperlihatkan melalui prilaku nyata merupakan bahan pelajaran yang akan diserap anak, mendidik anak artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak agar berprilaku sesuai dengan dengan apa yang telah diajarkan.
Maka orang tua lah kunci utama kesuksesan dalam membentuk karakter anak. Langkah pertama merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan dijaga sebaik-baiknya, karena sesungguhnya seorang anak diciptakan dalam keadaan siap untuk menerima kebaikan dan keburukan. Tiada lain hanya kedua orang tualah yang membuat cenderung pada salah satu diantara keduanya.
Pembentukan karakter juga sangat ditentukan oleh orang tua, terutama pada masa pertumbuhan. Masa yang menentukan bagaimana pembentukan karakter. Karena itu anak yang sering diberikan nasehat, melihat hal-hal yang baik, kasih sayang yang cukup, maka setelah dewasa karakter anak akan terbentuk dengan baik.
Anak adalah amanah yang diberikan oleh tuhan kepada manusia (6-12 tahun). Menjadi apa anak kedepannya sangat tergantung pada orang tua. Orang tua dan lingkungan sekitarnya yang akan membentuknya.
Peran orang tua adalah sebagai pendidik yang baik dalam keluarga yang akan membentuk kepribadian anak yang baik, perkembangan kepribadian anak akan di kendalikan dan di bentuk dengan bimbingan dan bantuan, karena orang tua merupakan tempat pendidikan pertama kali bagi anak. Hal ini juga sesuai dengan pendapat dibawah ini, yaitu:
“Orang tua merupakan tempat bimbingan yang pertama dalam hal membentuk karakter anak. Anak bukan saja membutuhkan pemenuhan material tetapi juga kasih sayang, perhatian, dorongan, dan keberadaan orang disisinya”.
Berdasarkan penjelasan diatas maka peran orang tua dalam membentuk karakter adalah membimbing atau menjadi panutan utama bagi seluruh anak-anaknya. Membimbing dapat melalui perilaku-perilaku sangat efektif dalam mengarahkan anak menjadi orang yang berguna. Perilaku yang efektif yang diberikan orang tua harus didukung oleh kebijakan yang diterapkan oleh pembuat peraturan yang diimplementasikan oleh seluruh anggota masyarakat di seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Sedangkan menjadi panutan utama anak-anaknya dapat di lakukan dengan hal-hal positif, sebab anak akan belajar dari apa yang dilihatnya.
Peran orang tua untuk membentuk karakter pada anak juga dapat dilakukan dengan kepedulian, pembinaan dan dengan cara mendidik sejak dini dan mendampinginya. Orang tua atau struktur terkecil dalam masyarakat ini menjadi kunci awal dalam pembentukan nilai karakter pada anak. Orang tua sangat berperan dalam perkembangan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat yaitu: “Peran orang tua sangat besar dalam mendidik, membina dan membesarkannya hingga menjadi dewasa”.
Berdasarkan pendapat diatas maka peran orang tua dalam membentuk karakter yaitu mengajarkan karakter anak yang baik dan mendisiplinkan anak agar berprilaku sesuai apa yang telah diajarkan. Orang tua juga berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram serta menjadi panutan yang positif bagi anak.
Ketika karakter anak telah terbentuk maka orang tua berkewajiban mengembangkanya. Menurut Gunadi, ada tiga peran utama yang dapat dilakuan ayah dan ibu dalam membentuk karakter anak, seperti:
Berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram.
Menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anak belajar terbanyak dari apa yang dilihatnya, karakter orang tua yang diperlihatkan melalui prilaku nyata merupakan bahan pelajaran yang akan diserap anak.
Mendidik anak, artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak agar berprilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkan.
Secara perinci, terdapat 10 cara yang dapat dilakukan orang tua untuk melakukan mengembangkan karakter yang baik pada anak, antara lain:
Menempatkan tugas dan kewajiban ayah dan ibu sebagai agenda utama.
Mengevaluasi dalam menghabiskan waktu selama sehari/seminggu.
Menyiapkan diri menjadi contoh yang terbaik.
Membuka mata dan telinga terhadap apa saja yang sedang anak serap atau alami.
Menggunakan bahasa karakter.
Anak-anak akan dapat mengembangkan karakternya jika orangtuanya menggunakan bahasa yang lugas dan jelas tentang tingkah laku yang baik dan buruk.
Memberi hukuman dengan kasih sayang.
Belajar untuk mendengarkan anak.
Terlibat dalam kehidupan sekolah anak.
Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter adalah:
Mendidik melalui contoh perilaku
Contoh perilaku sangat efektif dalam mengarahkan anak menjadi orang yang berguna. Perilaku yang efektif yang diberikan orang tua harus didukung oleh kebijakan yang diterapkan oleh pembuat peraturan yang diimplementasikan oleh seluruh anggota keluarga di seluruh aspek kehidupan sehari-hari.
Mendidik melalui contoh perilaku pada dasarnya mencakup kejujuran, saling menghormati, sopan santu, baik hati, ramah, dan menaati peraturan. Mendidik melalui contok prilaku cocok untuk anak umur 6-12 tahun. Karena anak usia 6-12 tahun masih sangat identik mencontoh prilaku orang-orang terdekatnya, terutama orang tua. Dengan begitu orang tua juga di harapkan mempunyai prilaku yang baik.
Menerapkan sistem pendidikan dini
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak. Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam pendidikan usia dini adalah kejujuran, saling menghormati, sopan santu, baik hati, ramah, dan menaati peraturan. Kejujuran, saling menghormati, sopan santun, baik hati, ramah, dan menaati peraturan dalam pendidikan anak usia dini akan sangat membentuk karakter menjadi lebih baik. Hal ini akan mengakibatkan suasana karakter anak menjadi lebih tertata atau terbentuk.
Melakukan sistem pembiasaan
Membentuk dan membimbing seorang anak ke arah keselamatan latih batin akan lebih efektif jika didukung oleh pembiasan. Membiasakan anak mentaati peraturan agama sebagai gejala budaya maupun gejala sosial akan membentuk suasana kondusif dalam jiwa anak bagaikan mengukir di atas batu yang sulit dihapus.
Sitem pembiasaan seperti membiasakan anak mentaati peraturan agama contohnya melaksanakan ibadah tepat waktu dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini diharapkan timbul dan berkembang dengan didasari oleh kesadaran, keyakinan, kepekaan, dan sikap. Dengan demikian, karakter yang terbentuk melalui karakter bersifat inside-out, dalam arti bahwa perilaku yang terjadi karena dorongan dari dalam, bukan paksaan dari luar
Budaya dialog antara orang tua dengan anak
Bimbingan dalam ajaran agama islam ada tiga jenis antara lain seseorang menyeru kebajikan secara efektif yakni membimbing dengan kebijaksanaan, pengajaran yang lemah lembut, dan dalam bentuk tukar pikiran atau dialog timbal balik yang saling menyenangkan.
Dengan budaya dialog antar orang tua dengan anak atau bertukar pikiran, orang tua akan berdialog disertai nasehat-nasehat yang sesuai dengan ajaran Allah SWT. Dengan begitu di harapkan anak memiliki hati yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam.
Terapkan prinsip keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia.
Sebagai orang tua memang sangat sulit menempatkan tugas mendidik anak pada posisi kedua, namun tuntutan memenuhi kebutuhan anak dan keluarga juga meminta perhatian khusus untuk dinomor satukan, jika berbenturan antara kedua kebutuhan yang sama pentingnya tentunya jawaban yang paling efektif adalah sikap bijaksana dalam memberi muatan dalam pengaturan jadwal, usia, dan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada orang tua.
Di sinilah orang tua dituntut bersikap selektif dan bijaksana dalam menentukan alokasi waktu untuk karir dan tugas tanggung jawab sebagai orang tua yang akan dimintai tanggung jawab dihadapan manusia dan dihadapan Allah.