Lombok Tengah – Ketika kebanyakan remaja merayakan momen-momen tertentu dengan bersantai atau berekreasi, Paguyuban Remaja Sinarahulan di Desa Bebuak, Kecamatan Kopang, justru memilih cara berbeda untuk merayakan 10 Muharram tahun ini. Di bawah komando Mahfuzon S.Pd, paguyuban tersebut merayakan 10 Muharram dengan berbagi sembako dan santunan kepada puluhan fakir miskin dan anak yatim di sekitar wilayah itu.
Ketua Panitia, Ahmad Safari, menjelaskan bahwa tahun ini santunan diberikan kepada 72 fakir miskin dan anak yatim yang berasal dari Desa Bebuak, Kecamatan Kopang. “Alhamdulillah, kami dapat mengumpulkan dana sampai Rp 11 juta tahun ini, sehingga bisa melaksanakan kegiatan ini,” ungkapnya.
Dana yang dikumpulkan berasal dari masyarakat dan sejumlah donatur luar. Bahkan, ada juga donatur yang langsung mendatangi pihak panitia untuk memberikan sumbangan karena melihat bahwa gerakan remaja ini memberikan nilai positif bagi masyarakat. “Terimakasih kepada para donatur, karena bantuan mereka sangat berarti bagi masyarakat tidak mampu dan terutama bagi anak-anak yatim,” tukasnya.
Ketua Remaja, Mahfuzon, S.Pd, dalam keterangannya kepada media ini, mengatakan bahwa kegiatan remaja ini sudah dilaksanakan selama empat tahun. Paguyuban ini juga menjadikan kegiatan semacam ini sebagai agenda rutin tahunan dan ajang silaturahmi. “Kami juga ingin mengkampanyekan kepada generasi muda bahwa berbagi itu sebenarnya indah dan bisa menjadi ajang rekreasi jiwa,” ucapnya.
Berkat kegiatan ini, persatuan remaja semakin erat dan kenakalan remaja semakin ditekan. Apalagi, kegiatan ini menjadikan remaja semakin dipandang oleh para tokoh dan para donatur. “Buktinya, Alhamdulillah penerima manfaat bisa bertambah, yang tahun sebelumnya cuma 50 orang sekarang sudah menjadi 72 orang,” sambungnya.
Ketua Yayasan Ponpes Mambaussa’adatain, Mas’il S.Ip, sebagai lokasi pelaksanaan mengungkapkan kebanggaannya terhadap remaja yang telah melaksanakan kegiatan ini. Dia mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa remaja bisa menjadi motor penggerak terhadap aksi sosial yang solid dan berkomitmen. “Kami bangga dengan gerakan pemuda seperti ini,” bangganya.
“Harapan kami, semoga remaja Sinarahulan ini bisa menjadi contoh bagi kelompok-kelompok remaja lainnya di seluruh wilayah Lombok Tengah,” harapnya.
Sebagai informasi, dengan dana yang dikumpulkan remaja dari seluruh donatur dikonversi menjadi beras dan amplop masing-masing Rp 150 ribu untuk setiap penerima manfaat dari kalangan fakir miskin dan anak yatim. (tao)
