Lombok Fokus.Lombok Timur – Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) NTB bersama ratusan relawan Laskar Mujahidah dan Miracle of Muslimah gelar aksi peduli Palestina di Lombok Timur yang berlangsung di Jalan utama Taman Kota Rinjani Selong, Minggu, 5 November 2023.
Aksi tersebut dilakukan guna menuntut agar pemerintah Indonesia berperan aktif sebagai perjuangan orang Palestina agar mendapat kemerdekaan.
Komandan Majelis Mujahidin NTB, Muzhan Abu Raka, menyampaikan beberapa alasan yang menguatkan mereka dalam orasi pembelaan Palestine tersebut yakni pertama, tuntutan konstitusi sesuai Undang-undang Dasar (UUD) tahun 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kedua, Pancasila Sila kedua mengatakan bahwa kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Ini landasan kita sebagai hukum. Palestina adalah saudara muslim kita yang di era modern yang demokrasi sedang kita perjuangkan, kemudian HAM sedang kita gaungkan, tapi saudara muslim kita di Palestina dijajah oleh zionis Israel,” ucap Muzhan Abu Raka.
Disebutkan bahwa konflik Palestina bukan hanya sekedar konflik politik perebutan tanah di sekitar Gaza saja, namun konflik Palestina adalah konflik akidah dan konflik umat Islam. “Karena Al-aqsa adalah milik umat Islam. Maka satu umat Islam atau satu tetes darah kaum muslimin ditumpahkan maka itu adalah perang untuk Islam itu sendiri,” ujarnya.
Peristiwa palestina hari ini kata dia, mengajarkan beberapa hal diantaranya yakni, pertama bahwa nasip umat islam hanya ditentukan umat Islam sendiri. “Maka disinilah urgensinya yang namanya menentang para penjajah dan agresor,” sambungnya.
Dituturkan bahwa peristiwa Al-aqsa sendiri sebagai pengusung hak asasi manusia (HAM). Pejuang HAM diharapkan dapat menjadi perekat umat Islam itu sendiri. Lanjut dikatakannya bahwa hari ini pemimpin-pemimpin Dapil Amerika, Inggris, Prancis yang mengatakan diri sebagai pengusung demokrasi tapi nyatanya mereka berdiri di belakang para penjajah zionis Israel.
“Jadi omong kosong jika mereka berbicara tentang demokrasi, tentang HAM. Pertanyaannya HAM mana yang mereka perjuangkan hari ini?,” pertanyaannya.
“Disini Allah menyaring kita siapa yang peduli betul orang beriman dan siapa yang munafik, siapa yang pejuang dan siapa yang pecundang,” lanjutnya.
Ditegaskan pula, bahwa pembelaan Al-Aqsa ini jangan dikaitkan-kaitkan dengan terorisme karena tidak ada hubungannya. “Tidak kalah pentingnya adalah jangan dikaitkan pembelaan Al-aqsa ini dengan terorisme, tidak ada hubungannya dengan terorisme. Ini murni bentuk kepedulian kita terhadap saudara kita yang terjajah dan ini adalah tuntutan konstitusi kita,” Demikiannya.