![]() |
Masa Aksi Ampera NTB saat orasi penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab di NTB |
MATARAM | Kepulangan imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) ke indonesia pada 10 November 2020 lalu, nampaknya banyak pihak yang tidak menyambutnya dengan hangat, karena tindakan jama’ah FPI yang membludak dalam menyambut kepulangan HRS di Bandara Soekarno Hatta. Hal itu dianggap tidak mengindahkan protokol kesehatan ditengah covid-19.
HRS sejak kepulangannya dianggap sudah membuat rusuh masyarakat indonesia, ditambah dengan gerakan Revolusi Akhlak yang sangat kontroversial.
Penolakan pun terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat oleh salah satu Aliansi yang menamakan diri sebagai AMPERA (Aliansi Pemuda Pemuda dab Mahadiswa Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat), Puluhan Masa aksi sejak jam 09.30 sudah berkumpul di Jalan Lingkar Selatan Jempong, Mataram untuk demonstrasi dan deklarasi menolak kedatangan HRS kel Pulau Lombok. Rabu, 02/12/2020.
Kusnadi unying selaku Koordinator Umum Menyampaikan keresahan masyarakat atas kepulangan HRS ke indonesia, selain mengganggu stabilitas nasional,tentunya juga akan berimbas terhadap stabilitas daerah, khususnya di NTB.
“Hari ini kami AMPERA NTB menegaskan untuk menolak segala bentuk gerakan HRS yang memprovokasi masyarakat indonesia, khususnya masyarakat di NTB yang sudah aman dan tentram, untuk itu apapun alasannya beliau datang ke NTB tentu kami akan tolak “, Ungkap Unying dalam orasinya.
Sementara itu, Andi Winata selaku Koordinator Lapangan juga menegaskan bahwa, jika HRS ada agenda ke NTB pasti akan ditolak, bahkan akan dihadang di pintu keluar Bandara Internasional Lombok, karena dianggap kedatangannya hanya akan membawa isu provokatif di pulau seribu masjid.
“HRS telah mempertontonkan hal yang tidak patut dicontoh oleh umat beragama, karena semenjak kedatangannya, beliau tidak mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi covid 19, ditambah lagi gerakan Revolusi Akhlak yang membuat resah tatanan keberagaman sosial keagamaan di indonesia, khususnya di NTB”, Ungkapnya.
“Melihat rekam jejak HRS semenjak kepulangannya ke indonesia, beliau telah membuat kerusuhan dan tidak patut dicontoh”, Pungkasnya.
Masa aksi kemudian melanjutkan gerakannya dengan mengelilingi bundaran jempong, sembari meneriakkan “HRS NO WAY!”. [Red]