![]() |
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah meminta BPBD NTB untuk mendetekai potensi bencana lebih dini |
Lombok Barat- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menyelesaikan pembangunan 243.518 unit Rumah Tahan Gempa (RTG). Adapun total RTG yang akan dibangun di NTB sebanyak 250 ribu unit rumah.
I Gusti Bagus Sugiartha diakhir masa tugasnya, menyebutkan perbaikan RTG ini tak lebih dari 2 tahun. Dalam pembangunan RTG dikerjakan dalam 3 tahap. Tahap l sudah diselesaikan 226.204 unit rumah, sedangkan pada tahap ll yang sudah di review atau diperbaiki 17.314 unit rumah.
Sugiartha menjelaskan bahwa tidak hanya pengerjaan perbaikan rumah melainkan ada kegiatan lain pada review tahap l yang nantinya juga masuk dalam tahap III. Ia berharap pemerintah kabupaten/kota bisa memberikan data-data kesesuaian di lapangan BNBA masyarakat untuk kembali di review sehingga itu menjadi acuan yang belum mendapatkan pembiayaan.
“Maka dalam pengerjaan selanjutnya harus ada rencana kerja yang matang terukur sehingga bisa dibuatkan timeline baik pada pengerjaan tahap l yang belum dan tahap ll,” jelas Sugiartha.
Sugiartha mengingatkan bahwa sesuai dengan instruksi presiden tahun 2020, sebenarnya pada tahap ll ini akan diselesaikan akhir Desember 2020, namun pertimbangan dan permasalahan yang menghambat pengerjaannya, sehingga diundur sampai bulan April 2021. Harapnya dengan sisa waktu yang dimiliki agar bisa dituntaskan dengan baik dan tepat waktu baik tahap l yang belum selesai dan tahap ll.
Sementara Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., saat menyerahkan kunci perbaikan rumah tahan gempa (RTG) dan buku tabungan kepada Pokmas untuk wilayah Lombok barat dan kota Mataram yang bertempat di Aula Kantor Camat Gunung Sari, Lombok Barat, Kamis (21/1/2021). meminta agar BPBD bisa sedini mungkin mampu mengidentifikasi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di Provinsi NTB.
Dengan adanya upaya pemantapan edukasi dan mitigasi bencana ini, diharapkan masyarakat NTB dapat siap secara mental dan pengetahuan ketika berbagai potensi bencana terjadi.
“Artinya tugas BPBD bukan hanya ketika terjadi gempa, banjir, tapi sedini mungkin teman-teman BPBD bisa mengidentifikasi potensi-potensi bencana terjadi, kita siap secara psikologis dan mental, sehingga bisa berdamai dengan bencana itu,” ungkap Gubernur.(Red)