Scroll untuk baca artikel
BeritaDaerah

Tuntut di Angkat Menjadi PPPK, Ribuan Honorer Lotim Gelar Demonstrasi

102
×

Tuntut di Angkat Menjadi PPPK, Ribuan Honorer Lotim Gelar Demonstrasi

Sebarkan artikel ini
Tuntut di Angkat Menjadi PPPK, Ribuan Honorer Lotim Gelar Demonstrasi
Tuntut di Angkat Menjadi PPPK, Ribuan Honorer Lotim Gelar Demonstrasi. Hirfan Maulana/ Lombok Fokus
 

Lombok Timur, Lombokfokus.com – Ribuan Honorer menggelar aksi demonstrasi menuntut agar pemerintah kabupaten Lombok Timur segera menyelesaikan masalah status mereka dengan mengangkat seluruh honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang berlangsung di depan Kantor Bupati Lombok Timur pada Senin, 20 Januari 2025.

Safwan, salah satu tenaga kesehatan (nakes) mengungkapkan kekhawatirannya terkait status kerja yang tidak jelas. “Status kerja kami tidak jelas, SK honorer kami belum ada,belum di perpanjang,sementara kami juga bukan PPPK. Jadi legalitas kami saat ini tidak jelas”. Ujarnya saat orasi

Para honorer juga menuntut agar mereka di angkat menjadi PPPK tanpa melalui tes, mereka menilai tes yang di lakukan tidak adil, terutama bagi honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun namun belum lulus PPPK.

“Kami tau kemampuan akademik kami mungkin tidak bisa melawan mereka yang baru lulus PPPK, tetapi dari sisi pekerjaan, tidak ada pekerjaan yang tidak kami lakukan, rakyat sehat,perawat sekarat,” Tegas Safwan.

Selain itu, safwan juga menyoroti perbedaan perlakuan antara honorer yang baru mengabdi 1-2 tahun dengan mereka yang sudah bekerja belasan tahun tapi belum di angkat. Ia menyarankan agar para honorer khususnya nakes untuk di angkat menjadi PPPK tanpa tes, mengingat usia yang sudah mendekati pensiun.

Selain itu, mereka mengungkapkan keprihatinan terkait gaji yang mereka terima selama ini tidak sesuai dengan resiko pekerjaan yang tinggi. “Gaji yang kami terima jauh dari beban kerja yang kami hadapi. Kami bekerja siang malam bahkan kami tidak peduli dengan keselamatan kami,” lanjutnya.

Tegasnya Masa aksi mengancam akan melakukan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak di respon oleh Pemkab Lotim. Mereka juga meminta agar (PJ) Bupati Lotim , H.M. Juaini Taofik dapat menandatangani kesepakatan sebagai jaminan terhadap tuntutan tersebut. “Jika tuntutan kami tidak di indahkan,maka ribuan honorer dari berbagai instansi akan melakukan mogok kerja. Kami meminta kepada PJ Bupati Lotim agar bisa menandatangani kesepakatan ini sebagai jaminan”. Ujar Asnawi, seorang honorer satpol PP sebagai salah satu demonstran.

READ  Pj. Bupati Pastikan Lotim Berkembang Tetap Dilanjutkan

Menanggapi hal tersebut, PJ Bupati Lotim, H.M. Juaini Taofik, menyampaikan bahwa masalah penataan non-ASN di Lotim merupakan tantangan besar. “Lotim menjadi daerah dengan jumlah non-ASN terbanyak di Indonesia. Setelah seleksi PPPK tahap pertama 9.500 honorer belum terangkat,” ujar Juaini Taofik.

Menurutnya, proses perekrutan PPPK adalah kewenangan pemerintah pusat, Pemkab Lotim hanya melaksanakan kebijakan tersebut. “Kami masih menunggu kebijakan perekrutan PPPK tahap kedua dari pusat, kami akan mengatur jumlah pasti non-ASN yang tersisa setelah itu,” Ujarnya.

Mengenai tuntutan kenaikan gaji honorer, Juaini Taofik mengakui bahwa daerah memiliki keterbatasan anggaran. “Kami memahami keluhan honorer, namun dengan banyaknya jumlah honorer saat ini,  APBD kita tidak akan mampu membayar sesuai dengan UMK.

Dalam regulasi, gaji honorer minimal tidak boleh kurang dari jumlah yang di terima saat ini,” tutupnya.

Para honorer berharap agar Pemkab Lotim segera memberikan solusi yang adil dan jelas terkait kejelasan status pekerjaan dan kesejahteraan mereka agar tidak meningkatkan ketegangan di kalangan honorer daerah Lombok Timur.

Berlangganan Yes No thanks