Lombok Timur Lombokfokus.com – Para petani jagung dari Dusun Kelebuh, Desa Kuang Rundun, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim) keluhkan sekelompok monyet yang menjadi merusak tanaman jagung mereka.
Hampir setengah dari lahan yang mereka tanami, habis dirusak oleh kawanan moyet liar yang datang dari hutan pesisir pantai Ekas kecamatan jerowaru.
Tidak sedikit petani mengeluhkan perbuatan dari kawanan moyet-moyet tersebut karena kerusakan yang mereka lakukan hampir menghabiskan tanaman jagung milik petani.
Pasalnya monyet- monyet itu bukan hanya satu atau dua ekor saja, melainkan puluhan ekor merusak taman jagung para petani, “Moyet ini menjadi hama bagi tanaman jagung kami,” kata Sapudin pada Selasa, 20 Januari 2025.
Monyet-monyet itu lanjutnya tidak hanya memakan pohon jagung yang masih kecil, tapi monyet-monyet itu juga sengaja merusak jagung dan tanaman yang lain, “setelah dia makan, dia juga merusak tanaman yang lain,” lanjutnya.
Kalau misalkan monyet-monyet itu tidak memakan tanaman jagung yang baru tumbuh, tapi sepetinya mereka sengaja merusaknya, karena monyet itu cabutnya saja, “monyet itu seperti sengaja merusak tanaman kami, terlihat dari tanaman yang lain, ,mereka hanya mencabutnya saja, seperti tanaman cabai dan buah pepaya, mereka hanya memetik saja, tidak memakan buahnya,” kata Sapudin.
Sedangkan Ratiah, yang juga petani jagung mengeluhkan hal yang sama, di mana ia setiap hari harus ke lahannya untuk berjaga agar monyet-monyet itu tidak memakan dan merusak tanaman jagungnya.
“Selesai subuh saya harus ke lahan untuk berjaga, dan pulang nanti pas magrib, kalau tidak begitu makan jagung saya nanti habis,” jelas Ratiah
“Kemarin siang, saya melihat satu kelompok monyet sedang makan pohon jagung, jumlah mereka sekitar 30 ekor dan besar-besar,” lanjutnya.
Untuk mengusir monyet-monyet itu, petani hanya mengandalkan ketapel dan membawa parang untuk berjaga-jaga, “kami mengusirnya dengan ketapel, namun masih tidak mempan dan bahkan kami sering mau di serang,” Ratiah.
Selain ketapel, kami juga coba menggunakan jaring untuk melindungi jagung tapi jaring itu dibrusak, “semua sudah kami coba, dan tidak ada hasilnya,” lanjut Ratiah
Namun meski begitu, kami menerima kalau monyet-monyet itu kami anggap sebagai hama yang datang setiap musim jagung, “kami terima itu sebagai hama jagung, karena kami tidak punya solusi untuk menghentikannya, hanya bisa mengurangi kerusakan dengan tetap berjaga,” sambungnya
“Yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah membantu kami untuk pupuk subsidi ini, kami masih belum mendapatkan subsidi yang sesuai dengan jumlah lahan kami,” tutupnya.