Lombok Tengah | Lombok Fokus – Baru beberapa bulan ditempati, plafon salah satu ruang kelas di SMPN 1 Praya ambruk dan mengalami gelombang parah. Padahal, proyek rehabilitasi gedung ini baru selesai dikerjakan awal tahun 2024 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan masih dalam masa pemeliharaan.
Kepala SMPN 1 Praya, Wiresane, membenarkan kejadian tersebut dan telah melaporkannya secara resmi ke Dinas Pendidikan Lombok Tengah untuk segera ditindaklanjuti.
“Kejadiannya bulan Maret kemarin, syukurnya tidak ada korban. Ini sudah kami laporkan ke Dinas,” ujarnya saat ditemui, Senin (22/4/2025).
Tak hanya plafon, cat tembok juga sudah mulai mengelupas, luntur, bahkan berlumut meski bangunan belum genap setengah tahun digunakan. Pihak sekolah pun mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek tersebut.
“Sebagai penerima manfaat, kami heran kenapa bangunan ini cepat rusak. Kami juga tidak dilibatkan sama sekali dalam proses pengerjaannya,” tegas Wiresane.
Proyek rehabilitasi ini sepenuhnya ditangani oleh pihak kontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pendidikan Lombok Tengah tanpa keterkaitan dengan pihak sekolah. Proyek ini disebut-sebut menelan anggaran miliaran rupiah.
Saat dikonfirmasi terkait kasus ini, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Lombok Tengah memilih bungkam dan belum memberikan tanggapan.