Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Janji Manis Berujung Pahit, Yayasan Penyu Mapak Indah Lapor Dugaan Penipuan Donasi

112
×

Janji Manis Berujung Pahit, Yayasan Penyu Mapak Indah Lapor Dugaan Penipuan Donasi

Sebarkan artikel ini
 

LombokFokus|Mataram – Harapan besar untuk mendukung konservasi penyu, justru berubah menjadi kekecewaan mendalam bagi Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah. Lembaga yang aktif menjaga kelestarian penyu di wilayah Sekarbela, Kota Mataram ini akhirnya melaporkan dugaan penipuan donasi ke Polda NTB, setelah merasa dirugikan secara materiil dan imateriil oleh pihak yang mengaku dari Mandalika Intercultural School (MIS) Kuta, Lombok Tengah.

Ketua Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah, H. Mahendra Irawan, Sabtu (5/4/2025), kepada awak media bercerita jika kasus tersebut bermula pada 17 November 2024. Dua orang bernama Shery dan Aulia datang ke lokasi konservasi, memperkenalkan diri sebagai utusan MIS Kuta. Mereka menyampaikan niat untuk menggandeng Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah, dalam acara penggalangan dana konservasi penyu di Pantai Kuta Mandalika.

Iklan Bank NTB Syariah
Selamat Hari Pers Nasional

“Saat itu kami minta dokumen resmi, tapi mereka bilang akan diserahkan saat acara berlangsung,” ungkapnya.

Acara pun digelar pada 19 November 2024 di Beach Club Kuta Mandalika. Enam anggota yayasan hadir dan diminta mempresentasikan kegiatan konservasi selama dua jam. Mereka juga menerima donasi secara simbolis sebesar Rp22 juta, tapi sayangnya tanpa dokumen resmi serah terima.

Harapan kembali tumbuh saat pihak sekolah menjanjikan pelunasan dana, transportasi, dan honor pemateri saat kunjungan ke Sekarbela pada 23 November 2024. Pada hari tersebut, benar saja, rombongan besar dari MIS Kuta datang membawa 80 siswa dan 10 guru dengan tiga bus. Yayasan pun kembali memberikan edukasi selama empat jam penuh.

Namun, janji tinggal janji. Dokumen dan dana yang dijanjikan tak kunjung datang.

“Sudah berkali-kali kami tanyakan, jawabannya selalu, ‘sabar Pak, semua ada mekanismenya’,” kata Mahendra, menahan kecewa.

READ  Warga Trawangan Tolak Pembangunan Pos Damkar dan Polisi di Lahan Garapan

Bahkan, pihak Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah sempat diminta membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), terkait konservasi yang terdampak badai pasang. Pihak yayasan pun penuhi permintaan itu, tapi tetap tak ada tindak lanjut.

Berbagai upaya damai pun telah ditempuh. Tim advokasi Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah datang ke MIS Kuta pada 19 Desember 2024, tapi hanya ditemui guru tanpa surat kuasa. Mediasi yang difasilitasi KCD Pendidikan dan Kebudayaan Pujut pada 27 Februari 2025 juga gagal, karena tak satu pun perwakilan sekolah hadir.

“Dengan semua kejadian ini, kami merasa benar-benar telah menjadi korban penipuan dan eksploitasi, oleh oknum yang mengatasnamakan Sekolah MIS Kuta, Yayasan Rinjani Indah, dan Yayasan Sekolah Interkultural Lombok,” tegas Mahendra.

Yayasan Pecinta Penyu Mapak Indah pun mengadukan kasus tersebut ke Polda NTB. Pihak yayasan berharap Polda NTB memberikan perhatian serius atas laporan mereka. Mereka meminta perlindungan hukum sebagai organisasi yang bekerja secara sukarela, demi kelestarian lingkungan khususnya penyu di pesisir Mataram.

“Kami ingin keadilan ditegakkan, jangan sampai ada lagi yang memanfaatkan kegiatan lingkungan, untuk kepentingan pribadi dengan cara-cara yang merugikan,” tutup Mahendra.(red)

Berlangganan Yes No thanks