Example floating
Example floating
ArtikelBerita

GP Ansor Lombok Tengah Kecam Tayangan Trans7, Nilai Lecehkan Marwah Pesantren dan Ulama

224
×

GP Ansor Lombok Tengah Kecam Tayangan Trans7, Nilai Lecehkan Marwah Pesantren dan Ulama

Share this article

 

Lombok Tengah, Lombok Fokus — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Lombok Tengah mengecam keras program Xpose Uncensored yang ditayangkan oleh Trans7. Tayangan tersebut dinilai telah menampilkan narasi yang merendahkan harkat dan martabat pondok pesantren, kiai, serta umat Islam di Indonesia.

 

Ketua PC GP Ansor Lombok Tengah, Muhamad Juani, menyebut apa yang dilakukan Trans7 tidak hanya mencederai citra pesantren, tetapi juga melukai perasaan jutaan umat Islam yang selama ini menaruh hormat kepada para kiai dan lembaga pendidikan keagamaan.

 

“Kami sangat kecewa dengan tayangan tersebut. Framing yang muncul jelas tidak pantas. Pesantren itu benteng moral bangsa, tempat lahirnya generasi berkarakter dan berakhlak. Jadi kalau ada media yang menistakan, itu sudah melewati batas,” tegas Juani di Praya, Rabu (15/10/2025).

 

 

Juani menegaskan, kebebasan pers memang dijamin undang-undang, namun tidak boleh digunakan untuk melecehkan simbol-simbol agama, lembaga pendidikan Islam, maupun tokoh yang dihormati di tengah masyarakat. Ia menilai, media seharusnya berperan sebagai penguat nilai-nilai kebangsaan, bukan sumber provokasi.

 

“Kebebasan pers harus diimbangi dengan tanggung jawab moral dan sosial. Media seharusnya menjadi sarana edukasi dan perekat kehidupan berbangsa, bukan justru menimbulkan kegaduhan dan menyakiti hati umat,” lanjutnya.

 

 

GP Ansor Lombok Tengah meminta pihak Trans7 untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada umat Islam, khususnya kalangan pesantren. Selain itu, pihaknya juga mendorong Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika penyiaran dalam program tersebut.

 

“Kami berharap KPI tegas. Jangan biarkan media arus utama menayangkan konten yang berpotensi menistakan lembaga keagamaan. Ini soal marwah pesantren dan ulama,” tegasnya lagi.

 

 

Menurut Juani, pesantren memiliki peran historis dan fundamental dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dari lembaga inilah lahir para pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat yang mengabdikan diri untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

 

“Pesantren bukan sekadar tempat mengaji. Ini institusi yang membentuk karakter, cinta tanah air, dan akhlak generasi muda. Jadi, merendahkan pesantren sama saja dengan merendahkan fondasi moral bangsa,” tutupnya.

 

GP Ansor Lombok Tengah menegaskan akan terus mengawal persoalan ini, agar peran media tetap berada pada jalur yang mendidik, mencerdaskan, dan menghormati nilai-nilai keagamaan serta kebangsaan.

Iklan Ikuti Saluran Lombok Fokus

Ikuti Saluran
Lombok Fokus

Ikuti di WhatsApp
Example 120x600
Example 120x600