 |
| Banjir Lombok Jangan Saling Tuding |
LOMBOK FOKUS | Banjir di beberapa titik di NTB terutaman dua kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat tidak terjadi pada tahun ni seja melainkan sudah terjadi bertahun-tahun. Banjir ini bukan saatnya pemerintah dengan masyarakat saling tuding siapa yang salah dan siapa yang benar melainkan sama-sama saling menilai pemerintah dengan kebijakan atas mitigasi pengurangan resiko banjir dan beitu juga masyarakat mendung dan merespon kebijakan yang di lakukan oleh pemerintah daerah.
Banjir di dua lokasi ini di sebabkan oleh berkurangnya pohon dan galian C yang tidak terzonasi sehingga membuat pendangkalan irigasi. Daerah aliran sungai yang luas tidak mampu ditampung oleh sungai yang dangkal sehingga menyebabkan Meluapnya air yang mengakibatkan terendamnya pemukiman warga.
Terjadinya banjir setiap tahun sebagai bukti program pemerintah tidak serius pada persoalan mitigasi bencana banjir yang setiap musim hujan menjadi ancaman masyarakat NTB. Singga perlu komitmen dan singkronsasi program antara daerah, desa masyarakat.
Lombok Barat wilayah Sekotong dan beberapa titik yang setiap tahu mengalami banjir sehingga perlu ada peninjauan ulang terhadap program pemerintah baik tingkat daerah maupun Desa sehingga misi mitigasi bencana banjir dengan program yang tepat dan ini menjadi priortas pemerintah.
Begitu juga Lombok Tengah khusnya diwilayah KEK yang sat ini menjadi perhatian dunia tetapi image buruk karena menjadi lokasi banjir, Sehingga perlu kajian mendalam antra daya tampung daerah aliran sungai ( DAS) dengan keberadaan sungai yang akan menjadi daya dukungnya.
Provinsi NTB harus serius terhadap pembangunan berkelanjutan sehingga segala pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan dan penyangga yang lain sehingga pembangunan tidak memakan korban masyarakat salah satunya banjir.
Penulis: Jamhur (Pengurus Lakpesdam PWNU NTB)
Artikel yang dimuat dimedia ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis,
www.lombokfokus.com
