Lombok Timur Lombokfokus com – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menegaskan bahwa percepatan digitalisasi di kabupaten ini harus diiringi dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) dan efisiensi anggaran.
Pernyataan tersebut disampaikan saat High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building TP2DD, pada Selasa, Oktober 2025.
Bupati menjelaskan, agenda Capacity Building bertujuan meningkatkan kemampuan SDM pemerintah dalam menjalankan tugas digitalisasi.
Ia menyoroti manfaat transaksi non-tunai yang meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi, serta mengurangi risiko penyalahgunaan.
”Dengan menggunakan transaksi non-tunai itu, bisa menjadi solusi untuk efisiensi dan mengurangi risiko penyalahgunaan anggara,” jelas Haerul.
Digitalisasi juga diharapkan memperbaiki penerimaan daerah, seperti retribusi pasar dan pajak, sehingga proses pembayaran lebih aman dan transparan. Contoh penerapan digitalisasi sudah mulai tampak pada petugas pajak dan retribusi.
”Digitalisasi ini sudah dilakukan oleh para petugas pajak, dan itu diakui mempermudah taransaksi yang ada,” lanjutnya.
Haerul Warisin pun bangga dengan capaian pemerintah daerah masuk nominasi penghargaan TP2DD dan TPAKD, meski menghadapi pemotongan anggaran lebih dari Rp 300 miliar.
Ia mengapresiasi seluruh jajaran yang telah bekerja keras mencapai prestasi ini, “kami bangga dengan semua pihak yang sudah terlibat dan bekerja keras sehingga pencapaian ini bisa di peroleh,” tutupnya.
Ketua TP2DD Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, menambahkan bahwa digitalisasi menjadi strategi penting untuk mempercepat optimalisasi pendapatan dan memperluas akses keuangan masyarakat.
Keduanya sepakat bahwa digitalisasi adalah kebutuhan mendasar untuk keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.











