Lombok Tengah – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di Desa Prako, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB), dikeluhkan sejumlah Wali Murid, pasalnya makanan yang di salurkan kepada penerima manfaat (siswa-siswi) diduga realisasinya sangat tidak sesuai.
Keluhan tersebut disampaikan seorang wali murid kepada Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) NTB Rindawanto Evendi.
Berdasarkan informasi yang diterima Ketua GMPRI NTB yang familiar di sapa Rindhot, bahwa seringkali makanan yang di sajikan oleh SPPG Desa Prako tersebut jauh dari kata layak dan bahkan terbukti dengan poto dan video yang di terimanya.
Terhadap informasi tersebut kemudian Rindhot meminta sejumlah alat bukti sebagai bahannya untuk di sampaikan ke Badan Gizi Nasional (BGN).
“Saya minta kepada BGN untuk tutup Dapur-dapur yang hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan nasib anak Bangsa Generasi Emas yang di harapkan Pemerintah kita,”kata Rindhot.
Sebelumnya juga kata Rindhot, kami pernah hearing ke DPRD kabupaten Lombok Tengah untuk meminta segera pembentukan Pansus terkait MBG, namun sampai hari ini belum kunjung ditanggapi.
“Dalam waktu dekat kami akan kembali suarakan keluhan-keluhan ini didepan gedung yang megah itu, bahkan kami siap bikin tenda sampai suara kami didengar oleh DPRD Loteng yang terhormat,”katanya.
“DPRD Loteng ogah respon tuntutan GMPRI, karena sebagian dari mereka merupakan pemilik Dapur MBG. Namun saya pastikan, kasus ini takkan berhenti kami suarakan hingga terdengar ke telinga Bapak presiden bahwa orang yang seyogyanya mengawasi program pemerintah, namun justru menjadi Mafia di program isi perut generasi Bangsa,”tambah Rindhot
Mari kita kawal program pemerintah ini secara bersama, demi terwujudnya Asta Cita Bapak Presiden kita. Tutupnya










