Lombok Fokus|Lotara – Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, Selasa (10/9/2024), secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh, sebuah inisiatif sosial yang bertujuan untuk membantu anak-anak kurang mampu, khususnya dalam hal pendidikan dan kesejahteraan. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian, baik secara finansial maupun moral, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMA atau SMK.
Menurut Danny, Gerakan Orang Tua Asuh adalah hasil kolaborasi antara pemerintah, NGO dan Dinas Sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap anak-anak yang kurang beruntung.
“Program ini merupakan bentuk gotong royong sosial, yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan. Pemerintah pusat dan daerah memiliki keterbatasan dalam memberikan pelayanan dasar, terutama di bidang pendidikan. Maka dari itu, gerakan ini hadir sebagai solusi,” ujar Danny.
Lebih lanjut Danny yang pada Pilkada mendatang mencalonkan diri sebagai Bupati Lombok Utara itu, menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak, untuk memastikan keberhasilan program tersebut. Pemerintah daerah telah mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk kepala desa, perwakilan perbankan dan pengusaha, untuk turut serta dalam memberikan kontribusi.
“Setiap anak asuh diperkirakan membutuhkan bantuan sekitar Rp 400.000 hingga Rp 600.000 per bulan, yang dapat disalurkan oleh para donatur,” sebutnya.
Danny menegaskan jika skema dan aturan pelaksanaan program, telah dipersiapkan secara matang dengan evaluasi berkala terhadap kondisi anak asuh.
“Evaluasi ini dilakukan setiap tiga hingga enam bulan atau bahkan satu tahun, untuk memastikan keberlanjutan bantuan yang diberikan,” ungkapnya.
“Setiap anak akan diasuh oleh satu orang tua asuh,” lanjut Danny.
Dalam proses pemilihan anak asuh, pemerintah memberikan wewenang kepada kepala desa, untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan. Anak-anak yang menjadi prioritas dalam program ini termasuk yatim piatu, korban gempa, anak-anak dari keluarga ekonomi lemah, penyandang disabilitas serta korban kekerasan dan broken home.
Menariknya, Gerakan Orang Tua Asuh ini tidak hanya mendapatkan dukungan dari masyarakat lokal, tetapi juga dari donatur luar daerah bahkan dari luar negeri. Dengan demikian, program ini diharapkan bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi anak-anak di Lombok Utara.
“Banyak donatur yang terlibat, tidak hanya dari Lombok Utara tetapi juga dari Jakarta hingga luar negeri. Kami berharap gerakan ini bisa menjadi lebih besar dan memberikan dampak yang signifikan,” tutup Danny.
Untuk diketahui, peluncuran program ini dilakukan di Aula RSUD KLU dan dihadiri berbagai kalangan, termasuk perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala kesa se-Lombok Utara, serta beberapa pengusaha dan manajer hotel.
Gerakan Orang Tua Asuh ini, diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan bagi anak-anak di Gumi Tioq Tata Tunaq, dengan dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat. Program ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang kuat, serta menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak di daerah.(iko)