Lombok Timur Lombokfokus.com – Pemerintah daerah dan distributor pupuk bersubsidi memperketat pengawasan dan evaluasi untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani.
Dimana pengawasan tidak hanya berhenti pada proses perizinan saja namun distributor dan Pupuk Indonesia akan mengevaluasi kinerja pengecer secara berkala.
Pemerintah Daerah Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Perntanian menjelaskan lebih dari 300 pengecer pupuk di Lombok Timur terancam kena sanksi jika ada temuan dilapangan akibat berbagai pelanggaran, mulai dari penyimpangan alokasi hingga praktik ilegal lainnya.
“Tim KP3 yang terdiri dari Dinas Pertanian, instansi terkait, Kepolisian dan TNI, dalam hali ini Koramil, dan Kodim juga akan turun tangan mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi,” Jelas Plt Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur pada Kamis, 06 Februari 2025.
“Kalau terjadi penyimpangan-penyimpangan itu, Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Petisida (KP3) akan mengeluarkan surat teguran 1, 2, 3. Kalau sudah 1 sampai 3, tentunya kami berhak mengusulkan pemecatan pengecer ke distributor dan Pupuk Indonesia,” tegas Fathul.
Hal itu di lakukan guna banyaknya temuan dan laporan dari berbagai pihak, mulai dari masyarat dan LSM terhadap ketimpangan yang terjadi pada pendistribusian pupuk bersubsidi di tingkat bawah.
“Sudah kami lakukan kordinasi bersama para pengecer, selanjutnya akan kami tindak tegas sesuai dengan arah kebijakan yang bisa kami ambil jika nantinya ditemukan pengecer nakal,” lanjutnya.
Selebihnya, andapun temuan-temuan yang nantinya di temukan, maka distributor yang akan melakukan evaluasi terhadap para kios pengecer yang menjadi binaannya,” jelasnya.
Meski demikian, Fathul mengakui masih ada keluhan dari masyarakat terkait ketersediaan dan harga pupuk bersubsidi, Ia berharap dengan pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala, keluhan-keluhan tersebut dapat diminimalisir.
“Setiap apapun yang terjadi, ada hal-hal yang sifatnya keliru, hal-hal yang perlu kita perbaiki. Tentunya kalau selalu salah ya, kalau kita ya kita mau hari ini lebih baik dari kemarin,” pungkasnya.
“Sedangkan untuk stok kebutuhan pupuk, tahun ini kita cukup, malah pupuk yang menunggu petani,” tutupnya.