LombokFokus|Lotim — Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai mengambil langkah berani dengan melarang siswa membawa ponsel atau hp ke sekolah. Kebijakan ini diambil untuk menjaga siswa lebih fokus belajar, mengurangi risiko perundungan siber (cyberbullying), serta meminimalisir siswa terpapar konten negatif di dunia maya.
Salah satu sekolah yang telah menerapkan aturan ini yakni SMAN 1 Terara. Selama jam pelajaran berlangsung, siswa diminta tidak membawa hp ke dalam kelas.
Wakil Kepala SMAN 1 Terara, Lalu Muhammad Thayeb, Selasa (11/3/2025), menyebutkan jika kebijakan itu lahir setelah melihat berbagai dampak negatif media sosial yang mulai mengkhawatirkan.
“Kami melihat penggunaan media sosial yang berlebihan bisa mengganggu konsentrasi siswa, memicu kecanduan gadget, bahkan meningkatkan risiko perundungan siber. Karena itu, kami rasa perlu mengambil langkah ini demi kebaikan mereka,” ungkapnya.
Kebijakan SMAN 1 Terara ini tentunya memicu beragam reaksi. Beberapa siswa merasa kebijakan tersebut cukup membatasi, apalagi jika mereka perlu menghubungi orang tua/wali. Namun, di sisi lain, banyak orang tua justru mendukung langkah tersebut. Para orang tua menilai aturan itu dapat meningkatkan kedisiplinan.
Sebagai solusi, beberapa sekolah menyediakan tempat khusus untuk menyimpan hp selama jam pelajaran, dan mengizinkan penggunaan hp bagi siswa hanya saat jam istirahat dengan pengawasan guru.
Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan suasana belajar menjadi lebih kondusif dan siswa terlindung dari berbagai dampak negatif media sosal.
Bagaimana menurut Anda? Setuju nggak kalau sekolah melarang siswa membawa hp?(fit)