Lombok Tengah | Lombok fokus – Kondisi Taman Muhajirin, yang tengah dalam proses pembangunan, menjadi sorotan serius DPRD Lombok Tengah. Anggota Komisi II, Murdani, mengkritik keras kualitas pengerjaan taman yang sudah menunjukkan kerusakan meski proyek belum rampung.
“Kami menduga proyek ini dikerjakan asal-asalan tanpa perencanaan matang. Coba lihat saja kondisinya sekarang,” ujar Murdani kepada wartawan pada kamis (12/12/2024).
Permintaan Dokumen Perencanaan Diabaikan
Murdani mengungkapkan bahwa pihak DPRD telah meminta dokumen perencanaan proyek kepada Dinas Pariwisata sebagai bentuk pengawasan. Namun hingga kini, dokumen tersebut belum juga diberikan.
“Kami sudah minta dokumen perencanaan taman, tetapi sampai sekarang belum diberikan. Ini tentu memunculkan tanda tanya besar,” tambahnya.
Masalah pada Irigasi dan Risiko Banjir
Dalam kunjungan lapangan sebelumnya, DPRD juga memperingatkan adanya potensi masalah pada saluran irigasi yang dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir di taman tersebut. Sayangnya, peringatan ini tampaknya tidak diindahkan, sehingga masalah tersebut kini benar-benar terjadi.
“Kami sudah ingatkan sebelumnya soal irigasi. Ternyata kekhawatiran kami benar terjadi,” kata Murdani.
Desakan Perbaikan dan Pemanggilan Kontraktor
Murdani meminta kontraktor dan Dinas Pariwisata segera melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi, meskipun masih ada masa pemeliharaan enam bulan. Ia juga mengingatkan bahwa pekerjaan proyek harus sesuai standar untuk menghindari perhatian dari Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kami ingatkan sejak awal, jangan sampai ini menjadi sorotan APH. Kami tidak ingin proyek ini menjadi beban masyarakat karena kualitas pengerjaan yang buruk,” tegasnya.
DPRD telah mengusulkan kepada pimpinan fraksi agar memanggil pihak kontraktor dan Dinas Pariwisata untuk dimintai penjelasan terkait masalah tersebut.
“Nanti kita panggil kontraktor dan Dinas Pariwisata setelah mendapat persetujuan dari pimpinan DPRD,” pungkas Murdani.