LombokFokus|Lingsar – Tradisi budaya Praje kembali semarakkan sore warga Dusun Bagik Nunggal, Desa Peteluan Indah, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Ahad (20/7/2025). Kegiatan arak-arakan itu digelar keluarga Sanusi, menjadi wujud pelestarian budaya lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Rangkaian acara dimulai sekitar pukul 17.00 Wita dari depan Masjid Al-Ikhlas, dengan iring-iringan delapan tandu dan satu unit gerobak sound system. Peserta bergerak menyusuri Jl. Gora II Lingsar, menuju simpang tiga Desa Peteluan Indah, lalu kembali ke permukiman melalui rute yang sama.
Mengantisipasi potensi kemacetan, karena jalur yang dilalui akses utama kecamatan dengan lalu lintas cukup ramai, Polsek Lingsar langsung mengambil langkah taktis. Di bawah koordinasi Ps. Kanit Binmas Aiptu L. Wawan Sudarmawan, S.H., empat personel diturunkan mengatur dan mengalihkan arus lalu lintas secara selektif.
Kapolresta Mataram melalui Kapolsek Lingsar, Iptu Ida Bagus Suwendra, S.H., menyampaikan jika kehadiran Polri di tengah masyarakat bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menjadi bagian dari pelestarian budaya.
“Kami hadir bukan hanya untuk pengamanan, tapi juga untuk mendukung kelancaran kegiatan masyarakat. Tradisi seperti Praje adalah warisan budaya, yang harus kita hormati dan jaga bersama,” ujar Kapolsek.
Meski sempat terjadi antrean kendaraan di beberapa titik, namun arus lalu lintas tetap dapat dikendalikan, hingga kegiatan berakhir pukul 18.00 Wita. Warga terlihat antusias mengikuti dan menyaksikan prosesi dengan tertib.
Kegiatan berlangsung kondusif dan lancar, menambah warna budaya khas Lingsar, yang terus hidup dalam keseharian warganya.(djr)
