Mataram – Aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD NTB pada Sabtu (30/8/2025) diwarnai kericuhan oleh sejumlah kelompok massa. Namun, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram menegaskan sikap berbeda dengan menjaga aksi tetap damai dan menolak segala bentuk tindakan anarkis.
Ratusan kader PMII yang dipimpin langsung Ketua PC PMII Mataram, Edi Irawan, menggelar orasi usai bergerak dari Mapolda NTB menuju DPRD NTB. Dalam orasi yang berlangsung sekitar 30 menit, massa PMII fokus menyuarakan aspirasi tanpa melakukan perusakan.
Namun, situasi mulai memanas ketika kelompok massa lain menerobos masuk ke area gedung DPRD. Mereka merusak baliho, pot bunga, pendingin ruangan (AC), kaca gedung, hingga membakar pos satpam. Api bahkan mulai melahap bagian utara gedung DPRD.
Melihat potensi bentrok, PMII memilih menghindar. Ratusan kader diarahkan ke gerbang sebelah utara dan secara sadar menarik diri dari lokasi agar tidak terprovokasi oleh tindakan massa lain yang sudah bertindak anarkis.
“Kami membawa nama PMII dan kader kami. Tujuan kami menyampaikan aspirasi dan aksi solidaritas, bukan untuk merusak atau menjarah,” tegas Edi Irawan kepada Lombok Fokus.
Edi menambahkan, sebagai organisasi kaderisasi, PMII memiliki tanggung jawab moral menjaga marwah gerakan mahasiswa agar tidak tercoreng oleh tindakan destruktif.
Sementara itu, aparat kepolisian yang berjaga mulai bertindak setelah gedung terbakar dengan memukul mundur massa aksi yang tersisa.
Dengan sikapnya, PMII Mataram menegaskan komitmen untuk terus menyampaikan aspirasi secara damai tanpa meninggalkan nilai-nilai intelektual dan moral yang menjadi ciri khas gerakan mahasiswa.