Peran Kebijakan Perdagangan Internasional dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global: Tantangan dan Peluang

Peran Kebijakan Perdagangan Internasional dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global: Tantangan dan Peluang
Universitas Islam Indonesia. (source image : www.google.com)
Penulis :Alya Nasywa Ariyanto
mahasiswi Universitas Islam Indonesia semester 3 jurusan Hubungan Internasional

Lombok Tengah,Lombok Fokus- Pendorong utama pertumbuhan ekonomi global adalah perdagangan internasional. Dalam era globalisasi ini, kebijakan perdagangan internasional memiliki peran krusial dalam membentuk peta ekonomi dunia.

 

Meskipun membawa manfaat yang signifikan, tantangan seperti ketidaksetaraan ekonomi dan dampak lingkungan juga perlu diatasi. Artikel ini akan membahas peran kunci kebijakan perdagangan internasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi global, sambil mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara-negara yang terlibat dalam arena perdagangan internasional.

 

Perdagangan internasional merupakan sebuah kegiatan ekonomi antara dua negara ataupun lebih yang melibatkan barang ataupun jasa. Seperti yang kita ketahui perdagangan internasional memiliki banyak peran penting dalam sektor ekonomi global yang menyangkut berbagai negara yang terlibat.

 

Secara langsung maupun tidak langsung, ketika membuka perdagangan melalui berbagai negara di dunia dapat memberikan dampak positif serta memberikan angka pertumbuhan ekonomi yang baik dalam suatu negeri. Suatu negara akan menilai serta melakukan evaluasi mengenai kondisi pembangunan ekonomi melalui pertumbuhan ekonominya.

 

Hal itu dapat terjadi dikarenakan pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat, dan perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

 

Perdagangan internasional telah tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang sangat luas selama lima tahun terakhir. Sebagai hasil kerjasama yang dilakukan oleh berbagai negara dengan tujuan memastikan perlindungan perdagangan dan mempromosikan perdagangan pada saat yang bersamaan.

 

Tantangan

Peran kebijakan perdagangan internasional memiliki tantangan yang kompleks dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi global. Berikut adalah tantangannya :

 

1.  Perlambatan pertumbuhan ekonomi global

perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang masih belum cukup kuat dan berlanjutnya penurunan harga komoditas dunia. Perlambatan ini disebabkan oleh meningkatnya risiko perekonomian global, seperti eskalasi trade tension, ketidakpastian kebijakan, peningkatan ketegangan geopolitik, dan kerentanan di sektor keuangan.

IMF menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global untuk 2019 menjadi hanya 3,0%, terendah sejak krisis keuangan global 2008, dan menyerukan urgensi memperkuat fundamental ekonomi, meningkatkan resiliensi, dan inklusivitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global. Hal ini menunjukkan pentingnya mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan menghadapi risiko perekonomian global.

 

Perlambatan ekonomi global memiliki dampak yang signifikan, termasuk terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia telah menyiapkan serangkaian strategi, seperti peningkatan ekonomi domestik melalui bauran kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen. Selain itu, sektor keuangan Indonesia juga dinilai masih solid, meskipun terdapat dampak dari perlambatan ekonomi global.

 

2. Proteksionisme

kebijakan ekonomi yang mengetatkan perdagangan antarnegara melalui cara-cara seperti tarif barang impor, batas kuota, dan berbagai peraturan pemerintah yang dirancang untuk menciptakan persaingan adil antara barang impor dan barang dalam negeri, menjadi tantangan dalam peran kebijakan perdagangan internasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.

 

Dengan meningkatnya proteksionisme, tantangan baru muncul bagi sistem perdagangan global, menciptakan ketidakpastian ekonomi dan politik yang signifikan. Kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh berbagai negara cenderung meliputi tarif impor yang lebih tinggi, pengurangan akses pasar, serta pembatasan investasi asing.

Dampaknya dapat merugikan ekonomi global secara keseluruhan, seperti penurunan perdagangan global dan investasi asing langsung, serta merusak hubungan politik antarnegara. Peningkatan proteksionisme juga dapat memicu perang dagang antara negara-negara, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan perdagangan global secara keseluruhan.

 

3. Masalah lingkungan

Masalah lingkungan global, seperti perubahan iklim, polusi, dan penggunaan sumber daya berkelanjutan, dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.

 

Perubahan iklim, seperti kenaikan suhu global dan peningkatan intensitas bencana alam, dapat mempengaruhi produksi dan distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan biaya operasional perusahaan. Selain itu, polusi dan penggunaan sumber daya yang tidak berkelanjutan dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan, serta meningkatkan biaya operasional perusahaan.

 

Hal ini menyoroti pentingnya untuk mengatasi masalah lingkungan dan mencari solusi yang efektif untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.

 

4. Infrastruktur dan biaya logistik

Tantangan infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi dapat menghambat daya saing produk di pasar internasional. Hal ini terlihat dari biaya logistik yang tinggi di Indonesia, yang menjadi salah satu yang tertinggi di Asia.

 

Buruknya infrastruktur transportasi menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan biaya logistik. Pembangunan infrastruktur yang tidak merata juga menjadi faktor yang memperburuk ketidakmampuan infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi.

 

Biaya logistik yang tinggi ini dapat menghambat daya saing produk Indonesia di pasar internasional, terutama karena adanya perbedaan harga yang substansial antara daerah-daerah di Indonesia.

 

Peluang

Peran kebijakan perdagangan internasional memiliki sejumlah peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.

 

1. Liberalisasi perdagangan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi negara-negara, memungkinkan pertukaran barang dan jasa secara lebih efisien.

 

Dengan mengurangi hambatan perdagangan, kebijakan ini menciptakan peluang bagi negara-negara untuk mengoptimalkan keunggulan komparatif mereka, meningkatkan spesialisasi, dan memperluas basis ekonomi mereka.

 

2. Kebijakan perdagangan yang progresif dapat mendorong inovasi dan transfer teknologi. Dengan membuka pintu bagi perdagangan internasional, negara-negara dapat mengakses teknologi terbaru dan pengetahuan yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing.

 

Peluang ini membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi kesenjangan teknologi dengan negara-negara maju, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja di sektor-sektor yang lebih maju.

 

3. Kebijakan perdagangan internasional yang berkelanjutan dapat mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, seperti perlindungan lingkungan dan hak pekerja, kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan bisnis yang stabil dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

 

Ini juga membuka peluang bagi sektor-sektor baru yang berorientasi pada energi terbarukan dan teknologi hijau.

 

Kebijakan perdagangan internasional dapat menjadi alat untuk mengurangi kemiskinan. Dengan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan akses terhadap pasar global, kebijakan ini dapat menciptakan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi tingkat kemiskinan secara keseluruhan.

 

Oleh karena itu, peluang ini menegaskan pentingnya merumuskan kebijakan perdagangan internasional yang bijak dan berorientasi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Subscribe for notification
Exit mobile version