Lombok Tengah — Karang Taruna Desa Batujai menggelar Dialog Seputar Pemberdayaan Pemuda di Aula Kantor Desa Batujai, Sabtu (2/8), sebagai upaya merespons persoalan ketenagakerjaan yang kian kompleks di tingkat lokal. Dalam forum tersebut, para pemuda tak sekadar menyuarakan aspirasi, melainkan turut menyajikan data konkret dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.
Dialog ini menyoroti paradoks ketenagakerjaan di Desa Batujai. Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sebanyak 1.435 lulusan sarjana dan 2.864 lulusan SLTA. Namun, dari jumlah tersebut, 2.004 pemuda masih berada dalam pekerjaan tidak tetap, sementara 332 lainnya memilih migrasi ke luar daerah untuk mencari penghidupan.
Perwakilan Karang Taruna, Badrul Muhayat, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Nursiah. Kendati yang bersangkutan berhalangan hadir, koordinasi awal tetap berjalan.
“Kami telah siapkan data sebagai bahan diskusi. Meskipun beliau belum sempat hadir, kami yakin pintu dialog akan tetap terbuka,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah tokoh desa dan perwakilan pemuda dari berbagai dusun. Majelis Pembina Karang Taruna, Husnul Yakin, menilai langkah ini sebagai bentuk kedewasaan pemuda dalam menyikapi masalah sosial.
“Pemuda hari ini tidak hanya mengeluh, tapi juga memberi solusi. Ini yang kita harapkan dari generasi muda,” katanya.
Perwakilan dusun, Wahyu Suriadi Azhar, mendorong agar gerakan ini dilanjutkan secara lebih masif hingga tingkat kampung. Ia menilai forum dialog semacam ini dapat menjadi jembatan awal menuju gerakan pembangunan berbasis potensi lokal.
Sementara itu, Saregar Anugerah dari Forum Mahasiswa Batujai menyatakan kesiapan kalangan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan desa.
“Kami siap menjadi mitra kritis dan solutif. Jangan segan libatkan kami dalam perencanaan dan pengawasan program,” tegasnya.
Lima Rekomendasi Strategis
Dialog ini menghasilkan lima rekomendasi strategis yang ditujukan kepada Pemerintah Desa Batujai dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, sebagai berikut:
- Pusat Kegiatan Pemuda Terpadu
Pengembangan ruang aktivitas pemuda berupa co-working space, pelatihan digital, dan inkubator wirausaha yang terintegrasi. - Pemanfaatan Data Pemuda dalam Perencanaan
Penggunaan data kepemudaan sebagai dasar dalam menyusun program pembangunan agar lebih tepat sasaran. - Peningkatan Representasi Pemuda
Keterlibatan pemuda dalam musyawarah perencanaan pembangunan dan lembaga-lembaga strategis desa maupun kabupaten. - Fasilitasi Usaha Berbasis Kompetensi
Dukungan pemerintah terhadap kelompok pemuda yang memiliki proposal usaha kreatif dan potensial melalui pembiayaan dan pelatihan. - Forum Komunikasi Berkala
Pembentukan forum resmi yang mempertemukan pemuda dan pemerintah secara rutin untuk mengevaluasi dan memantau implementasi program.
Langkah yang diambil Karang Taruna Batujai ini menjadi contoh bagaimana pemuda desa dapat bertransformasi menjadi aktor pembangunan. Melalui pendekatan berbasis data, partisipatif, dan kolaboratif, pemuda tidak hanya menanti perubahan, tetapi ikut menjadi bagian dari prosesnya.
“Bola kemitraan kini ada di tangan pemerintah. Kami sudah bergerak,” pungkas Badrul Muhayat.
