JAKARTA, Lombok Fokus – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak dapat langsung memblokir layanan peer-to-peer (P2P) lending, seperti yang terjadi pada platform AdaKami. Budi menjelaskan bahwa tindakan pemblokiran tersebut hanya dapat dilakukan jika terdapat permintaan resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang telah memberikan label legalitas pada layanan tersebut.
“Tanya ke OJK, kan kita enggak bisa kalau yang udah legal udah di OJK main kita bredel. Enggak bisa dong kecuali ada permintaan dari OJK untuk men-takedown,” ungkap Budi dalam kesempatan di Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Pernyataan ini disampaikan oleh Budi Arie Setiadi dalam rangkaian acara AFPI UMKM Digital Summit 2023. Dalam acara tersebut, Budi juga mengungkapkan pandangannya terkait pinjaman online ilegal, yang sering disebut sebagai “pinjol”. Menurutnya, pinjol ilegal memiliki keterkaitan dengan judi online, yang telah menjadi perhatian serius.
Budi Arie Setiadi mencatat bahwa banyak pelaku judi online juga terlibat dalam pinjaman online ilegal. Masyarakat yang mengalami kekurangan uang cenderung meminjam dari layanan pinjol, dan uang yang diperoleh seringkali digunakan untuk berjudi secara online.
“Dapat duit pinjol, main judi lagi, kalah lagi, gali lubang gali lubang lagi,” ungkapnya.
Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa alih-alih terjerumus dalam praktik judi online yang merugikan, lebih baik masyarakat beralih ke aktivitas jualan online yang dapat memberikan penghasilan yang jauh lebih positif.
Menteri Kominfo juga menyoroti dampak negatif dari pinjol ilegal, yang seringkali melibatkan rentenir dan praktik lintah darat yang merugikan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, pihaknya berkomitmen untuk membersihkan layanan tidak resmi di dunia maya.
Dengan upaya membersihkan layanan pinjol ilegal dan mengedepankan praktik bisnis yang sehat, diharapkan ruang digital Indonesia akan menjadi lebih baik. Hal ini juga diharapkan akan mendorong masyarakat untuk menjadi lebih produktif dan memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan tanah air.
“Karena kalimat kunci dari transformasi digital, bagaimana membuat masyarakat jadi lebih produktif sehingga ruang digital jadi sehat dan memberi kontribusi kemajuan Indonesia,” jelas Budi Arie Setiadi.