Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini dilakukan untuk mempererat kerja sama salah satunya dengan pertukaran data digital.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menhut Raja Antoni dan Menkeu Purbaya di Kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (28/10/2025). Raja Antoni menatakan kerjasama ini juga dilakukan sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto terkait UUD Pasal 33, pemaksimalan fungsi hutan untuk keuntungan rakyat.
“MoU yang kita tanda tangani sore ini, sesuai dengan perintah Pak Presiden pasal 33, hutan bagian dari kekayaan yang harus dimaksimalkan keuntunganya bagi rakyat. Mou ini akan membantu kedua institusi ini lebih dekat, lebih erat, lebih kolaboratif agar potensi kekayaan negara tidak hilang,” ujar Menhut Raja Antoni usai penandatanganan MoU.
Salah satu yang masuk dalam kerjasmaa yakni berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menhut Raja Antoni berharap nantinya PNBP yang didapat dapat kembali digunakan untuk alam dan kelestarian hutan.
“Kita berharap dengan adanya kerjasama, kami mengelola Taman Nasional yang memang diharpkan dari PNBP itu bisa kembali lagi ke alam untuk kelestarian hutan. Kita berharap PNBP yang kita dapatkan kembali ke alam, ke tapak, ke Gakkum untuk penegakkan hukum,” ujar Raja Antoni.
Dalam kesempatan yang sama Menkeu Purbaya mengatakan MoU ini membuat Kementerian Kehutanan dan Kementerian Keuangan dapat melakukan pertukaran data digital dan koordinasi lebih dekat.
“Pada dasarnya ini adalah pertukaran data digital dan koordinasi yang lebih dekat antara kami berdua. Ada optimalisasi penerimaan negara di sektor kehutanan. Sebelumnya sudah ada kerjasamaa tapi biasa lah ada kendala sana sini, jadi dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini akan lebih baik lagi,” ujar Purbaya.
Purbaya juga menyebut terdapat potensu pendapatan negara yang besar yang bisa dikelola dengan baik secara bersama-sama dengan Kementerian Kehutanan yang dipimpin oleh Raja Antoni.
“Potensi incomenya sangat besar. Besar sekali bisa ratusan triliun kalau dijalankan dengan baik. Nanti sedang kita kembangkan, jadi saya tidak mau menghitung ngomong sembarangan. Masih dihitung dengan lebih detail,” kata Purbaya.





