Example floating
Example floating
Daerah

Media Lokal Tak Perlu Ikut-ikutan Viral, Ini Pesan Ketua SMSI Mataram

×

Media Lokal Tak Perlu Ikut-ikutan Viral, Ini Pesan Ketua SMSI Mataram

Share this article

LombokFokus|Mataram – Mencermati arus informasi kian deras, pun media besar makin mendominasi ruang digital. Ketua Cabang Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Mataram, Sofiana Mufidah, Jumat (19/12/2025), menekankan media lokal tak cukup hanya bertahan.

Di tengah situasi tersebut, kata sapaan Sofie itu, media lokal menghadapi tantangan ganda. Bukan sekadar berebut pembaca, tapi juga menjaga relevansi di tengah pola konsumsi berita serba cepat. Media perlu berani mencari cara baru agar tetap dibutuhkan publik, tanpa melepas identitasnya.

Example 120x600

“Persaingan dengan media nasional bukan soal ukuran. Media lokal punya kekuatan yang tidak dimiliki media besar,” ujarnya.

Menurut Sofie, napas media lokal justru datang dari realitas daerah. Isu warga, kebijakan pemerintah setempat, budaya, hingga persoalan sosial tingkat akar rumput menjadi modal utama media lokal. Ia mengingatkan agar media lokal tak tergoda meniru media nasional, yang sibuk mengejar isu besar dan viral.

“Kalau media lokal cuma ikut-ikutan, identitas bisa hilang pelan-pelan,” katanya.

Sofie menilai kecepatan bukan segalanya. Ketepatan, konteks, serta keberpihakan pada kepentingan publik, jauh lebih bernilai dibanding sekadar tayang lebih dulu.

Selain konten, lanjutnya, pengelolaan media lokal juga jadi sorotan. Sofie melihat masih banyak media berjalan seadanya. Padahal, pengelolaan profesional tetap penting meski skala kecil.

Pembagian kerja redaksi, peningkatan kapasitas SDM, serta kedisiplinan terhadap kode etik jurnalistik perlu jadi perhatian serius.

“Bertahan bukan cuma soal rutin terbit, tapi menjaga kualitas dan kepercayaan publik,” tegasnya.

Menghadapi era digital, sebut Sofie, media lokal perlu lincah memanfaatkan teknologi dan media sosial. Namun, Sofie mengingatkan bahaya jurnalistik instan demi trafik semata.

Mengejar klik tanpa verifikasi justru berisiko merusak kredibilitas media. “Media lokal harus pintar memanfaatkan algoritma, bukan malah dikendalikan,” ucapnya.

Dari sisi ekonomi, Sofie mendorong media lokal lebih kreatif mencari sumber pendapatan. Ketergantungan pada satu pintu, terutama iklan atau kerja sama tak sehat, berpotensi mengganggu independensi redaksi. Ia juga menekankan pentingnya solidaritas dan atau soliditas antar-media lokal, agar tidak saling menjatuhkan di tengah persaingan.

“Media lokal perlu saling menguatkan, bukan saling mematikan,” pesannya.

Di tengah tekanan ekonomi dan persaingan digital, Sofie menegaskan peran utama media tetap sebagai pengawas sosial. Media lokal harus berani mengawal kebijakan daerah serta menyuarakan kepentingan masyarakat.

“Kalau keberanian dan nurani hilang, yang tersisa cuma nama, bukan pers,” pungkasnya.

Pesan ini jadi pengingat bagi media lokal –bertahan bukan dengan mengalah, melainkan dengan memperkuat identitas, profesionalisme, serta keberpihakan pada publik.(red)

Iklan Ikuti Saluran Lombok Fokus

Ikuti Saluran
Lombok Fokus

Ikuti di WhatsApp
Example 120x600
Example 120x600