Marwan Jafar: Stimulus jumbo BUMN sebaiknya diarahkan ke sektor UMKM yang tahan banting

Marwan Jafar: Stimulus jumbo BUMN sebaiknya diarahkan ke sektor UMKM yang tahan banting
Foto: Marwan Jaffar. (Akurat.co)

JAKARTA, Lombok FokusAnggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Marwan Jafar menyoroti stimulus jumbo pemerintah kepada BUMN dalam strategi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. Menurutnya stimulus tersebut harus diawasi sehingga penggunaannya benar benar efektif untuk mendongkrak kerja BUMN dan memulihkan ekonomi nasional.

Untuk diketahui BUMN mendapatkan stimulus sebesar Rp152, 15 triliun yang Rp 52,57 triliun diantaranya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional. Stimulus tersebut berupa kompensasi atau subsidi, bantuan sosial, dana talangan, serta dana penyertaan modal negara (PMN).
“Karena pengalaman selama ini, PMN-PMN itu menguap begitu saja,” kata Marwan saat dihubungi, Selasa, (9/6).
Menurut Marwan jangan sampai BUMN-BUMN tersebut berlindung dibalik adanya Pandemi Covid-19.  Sebelum adanya Pandemi virus Corona,  sebagaian besar BUMN kinerja buruk karena terus mengalami kerugian. Berdasarkan data 2019 akhir dari 142 BUMN hanya 15 BUMN yang menghasilkan keuntungan. 
“BUMN rugi, tapi faktanya sebelum Covid BUMN sudah merugi. Kita menghormati teman teman di BUMN tapi jangan sampai berlindung di balik Covid-19. Apalagi BUMN kan katanya dipegang oleh profesional seharusnya tidak menambah beban negara,” katanya seperti dilansir dari Elshinta.com
Sebenarnya menurut Marwan ketimbang memberikan stimulus jumbo kepada BUMN, pemerintah memperbesar alokasi anggaran bantuan sosial. Namun, karena anggaran sudah diketok, alokasi anggaran untuk stimulus terhadap BUMN tersebut sebaiknya diarahkan kepada sektor-sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memiliki prospek dan tahan banting saat Pandemi sekarang ini. Sektor yang memiliki prospek saat ini yakni ruralisasai dengan mendorong industri pertanian, perkebunan , perikanan, peternakan di desa.
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah perkotaan yang padat ke daerah pedesaan.
“Cuma mereka produknya harus dibeli oleh Bulog dan BUMN-BUMN lainnya di bidang pangan dan oleh kementerian. Kalau tidak dibeli ya mereka hancur juga,” katanya.
Selain dengan mengarahkan kepada sektor UMKM, Stimulus untuk BUMN juga sebaiknya darahkan pada industri besar yang menjanjikan. Salah satunya mendorong kawasan Industri di Brebes Jawa Tengah sebagai tempat relokasi industri perusahaan Amerika yang saat ini berada di Tiongkok.

Sabolah

Stimulus BUMN juga menurutnya harus diarahkan pada investasi di bidang kesehatan. Sehingga Indonesia siap apabila menghadapi bencana non alam seperti Pandemi Covid-19. 

‘BUMN ini kalau bisa, sebelum (stimulus)  ini meluncur lakukan perubahan secara fundamental. BUMN yang terlalu gemuk dilakukan evaluasi nomenklatur, restrukturisasi perusahaan , dan lainnya,” kata Marwan.
Menurut Marwan stimulus jumbo kepada BUMN tersebut harus diawasi tidak hanya oleh DPR, melainkan oleh kelompok masyarakat sipil dan penegakan hukum. Sehingga menurutnya kucuran dana tersebut, benar benar dapat memulihkan ekonomi nasional.
READ  Workshop Perfilman Digelar di Universitas Hamzanwadi
“Jangan sampai pandemi ini terus dijadikan alasan oleh BUMN, kalau tidak APBN kita akan tekor terus,  defisit melebar. Intinya kebijakan ekonomi kita harus benar benar pruden” pungkasnya.
www.lombokfokus.com

Facebook

Sabolah
Sabolah

Tinggalkan Balasan

Subscribe for notification