Karangasem – Mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) dari jurusan Budidaya Perairan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Salah satu lokasi pelaksanaan KKN ini adalah Desa Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.
Kelompok mahasiswa ini menjalankan lima program kerja yang difokuskan pada bidang peternakan, lingkungan, dan pendidikan. Salah satu program kerja utama mereka adalah pemanfaatan limbah ayam sebagai pakan budidaya ikan lele. Program ini bertujuan membantu masyarakat memanfaatkan limbah organik yang selama ini kurang termanfaatkan.
Kegiatan pemberian pakan dari limbah ayam ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat, bekerja sama dengan Kepala Desa Subagan serta pengelola budidaya lele di desa tersebut. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan acara penyampaian materi yang digelar pada Minggu, 9 November 2024, pukul 16.00 WITA. Acara ini menghadirkan Kepala Teknik Pangan Kabupaten Karangasem, Catur Bagiyo, SPi, sebagai narasumber.
Susunan Acara Penyampaian Materi
Pembukaan oleh MC dari mahasiswa KKN, Mustika Raodatul Janah.
Pembacaan doa.
Sambutan mahasiswa KKN, disampaikan oleh Nur Fazrin Sa’ban Putri.
Penyampaian materi oleh Catur Bagiyo, SPi, yang memaparkan manfaat limbah ayam untuk budidaya lele.
Penutupan dan dokumentasi bersama.
Tidak hanya teori, mahasiswa juga melakukan praktik langsung setiap pagi pukul 08.00 WITA. Limbah ayam dikumpulkan dari pengusaha pemotongan ayam di Desa Subagan dan diberikan sebagai pakan bagi ikan lele. Langkah ini disambut baik oleh masyarakat yang merasa terbantu dengan inovasi tersebut.
Seorang warga Desa Subagan menyampaikan rasa syukur atas program ini. “Dengan adanya mahasiswa KKN UNRAM, kami jadi tahu bahwa limbah ayam yang biasanya terbuang ternyata bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan lele. Ini sangat membantu kami dalam mengelola budidaya perikanan,” ungkapnya.
Melalui program ini, mahasiswa KKN UNRAM berharap dapat memberikan dampak positif, tidak hanya pada peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga pada kesadaran pentingnya pengelolaan limbah secara bijak. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 30 hari dan akan diakhiri dengan evaluasi hasil program bersama masyarakat.
