Example floating
Example floating
BeritaDaerahHeadline

Lomba Pamer Otot di FORNAS NTB Tuai Kritik Tokoh Agama

374
×

Lomba Pamer Otot di FORNAS NTB Tuai Kritik Tokoh Agama

Share this article
Lomba Pamer Otot di FORNAS NTB Tuai Kritik Tokoh Agama

Lombok Fokus | Mataram – Penyelenggaraan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VII tahun 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Barat menuai kritik tajam dari tokoh agama terkemuka, TGH Mahalli Fikri. Ia menyayangkan dipertontonkannya cabang olahraga yang dinilainya mengusik nilai-nilai religius masyarakat Lombok yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid”.

 

Lomba Pamer Otot di FORNAS NTB Tuai Kritik Tokoh Agama

“Saya prihatin dan sangat menyayangkan di FORNAS NTB 2025 ini dilombakan cabang olahraga yang mengusik sifat religiusitas masyarakat NTB, khususnya Lombok,” ujar TGH Mahalli kepada Lombok Fokus, Senin (28/7/2025).

 

 

Sorotan utama Mahalli Fikri tertuju pada cabang olahraga binaraga yang ditampilkan dalam rangkaian FORNAS VII. Cabor tersebut berada di bawah naungan PERBAFI (Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia) dan dilaksanakan di venue Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.

Menurutnya, penampilan para peserta dengan pakaian minim yang mempertontonkan lekuk tubuh secara vulgar tidak sesuai dengan kultur masyarakat NTB yang sarat dengan nilai-nilai keislaman.

 

“Joget beranco-anco belum selesai/clear penangannya, kok di FORNAS ini justru dipertontonkan yang jauh lebih dahsyat. Innalillahi wa na’uzubillah,” tegasnya.

 

 

Ia menambahkan, beberapa waktu terakhir masyarakat NTB juga telah menyampaikan protes terhadap fenomena joget beranco-anco dalam acara nyongkolan, dan meminta Gubernur NTB agar turun tangan menertibkannya.

 

 

“Semua orang tahu kalau beberapa waktu terakhir ini masyarakat protes dan menyatakan keprihatinannya terhadap joget beranco-anco yang mulai banyak dilakukan orang saat nyongkolan,” katanya.

 

 

Lebih jauh, TGH Mahalli juga mengkritisi kurangnya pembatasan usia penonton dalam lomba binaraga tersebut, mengingat banyaknya anak-anak yang turut menonton.

 

“Apalagi dari cerita warga yang sempat nonton, ternyata cukup banyak juga anak-anak yang ikut nonton. Ini kan tidak mendidik dan sekaligus merusak!” tegasnya.

 

 

Ia meminta Gubernur NTB sebagai tuan rumah segera mengevaluasi pelaksanaan cabang olahraga tersebut dan memberikan pernyataan terbuka kepada masyarakat.

 

 

“Pak Gubernur segera ingatkan panitia untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan lomba cabor ini. Paling tidak mencari solusi untuk meminimalisasi dampak buruk (mafsadat)-nya sekaligus minta maaf secara terbuka kepada semua rakyat NTB, Lombok khususnya,” pungkasnya.

 

 

FORNAS merupakan agenda nasional dua tahunan yang mempertemukan komunitas olahraga masyarakat dari seluruh Indonesia. Tahun ini, NTB ditunjuk sebagai tuan rumah dan menggelar berbagai lomba dari 72 induk organisasi olahraga, termasuk PERBAFI.

 

Namun, sorotan terhadap konten dan etika dalam pelaksanaannya kini menjadi perhatian masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Iklan Ikuti Saluran Lombok Fokus

Ikuti Saluran
Lombok Fokus

Ikuti di WhatsApp
Example 120x600
Example 120x600