MATARAM | Ditengah Pandemi Covid-19, banyak orang yang di PHK dan lowongan pekerjaan semakin berkurang. Untuk meminimalisir kejahatan karena kebutuhan hidup ditengah wabah corona, Bank NTB Syariah bersama WIN Institute Bekerjasama untuk membina mantan maling agar tidak terjadi aksi pencurian di masyarakat.
Direktur WIN Institute, Ir. HK. Lalu Winengan menjelaskan bahwa pembinaan mantan maling harus dilakukan agar mengurangi tingkat kriminalitas dimasyarakat, pasalnya maling melakukan dikarenakan tidak terpenuhi kebutuhannya.
“Mantan maling perlu kita bina dan diberikan wadah untuk mereka berubah tentunya dengan mencarikan alternatif usaha yang bisa mereka lakukan,” ungkap pria yang akrab dipanggil Datu Berenga ini. Kamis,(1/10/2020)
Senada dengan itu. Sekretaris Pelaksana Pembinaan maling, Rizki Handika Putra mengatakan telah menyalurkan bantuan berupa sapi kepada mantan maling.
“Seperti yang dikatakan pak ketua bahwa mereka harus dicarikan ruang. Kami berpikir bahwa dengan cara membuat mereka menjadi peternak sapi bisa membuat mereka berubah dan mengharapkan jalan yang halal untuk menghidupi keluarganya,” terangnya.
Lebih lanjut lagi, ia mengatakan kebutuhan mereka harus bisa dipenuhi sehingga tidak ada niat untuk mengulangi hal yang bisa merugikan orang lain.
“Jika basic need (kebutuhan dasar) mereka terpenuhi maka tidak akan ada yang namanya pencuri. Pemenuhan Basic Need ini yang coba kita lakukan dari WIN Institute bersama Bank NTB Syariah. Terima kasih Bank NTB syariah telah percaya kepada kami untuk menyalurkan CSR,” lanjutnya.
Sebagai Informasi, WIN Institute bersama Bank NTB Syariah telah menyalurkan 5 ekor sapi di Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan