Lombok Tengah | Lombok Fokus – Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Lalu Muhammad Akhyar, menyoroti fenomena pertunjukan kesenian kecimol yang belakangan ramai diperbincangkan publik karena dinilai menampilkan tarian yang tidak pantas. Ia meminta seluruh pelaku kesenian, khususnya kelompok kecimol di Pulau Lombok, untuk menghentikan aksi tarian erotis dalam setiap pementasan.
“Kami minta kepada rekan-rekan pelaku kesenian kecimol untuk tidak lagi melakukan aksi tarian erotis sampai mengarah pada pornoaksi yang berdampak buruk bagi kita semua,” tegas Akhyar, Sabtu (25/10).
Politisi Partai Golkar itu menilai, kesenian kecimol memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Lombok, terutama sebagai bagian dari prosesi adat seperti pernikahan dan kegiatan budaya lainnya. Namun, tindakan oknum yang menampilkan tarian tidak senonoh dinilai justru merusak citra kesenian itu sendiri.
“Keberadaan kecimol ini sangat berpengaruh besar di tengah masyarakat. Tapi kalau ditampilkan dengan cara yang tidak pantas, maka akan merusak citra kesenian itu secara keseluruhan,” ujarnya.
Akhyar menegaskan, kesenian tradisional seharusnya menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai moral dan budaya, bukan malah menjadi tontonan yang menimbulkan kontroversi. Ia mengingatkan agar setiap pertunjukan tetap mengacu pada norma adat, etika, dan budaya masyarakat Lombok.
“Intinya, setiap pertunjukan harus bisa menjaga marwah kesenian. Jangan sampai menyimpang dari nilai budaya yang kita junjung tinggi,” pungkasnya.





