Lombok Barat – Pemerintah daerah dan masyarakat NTB tentu berbangga dengan kontrak kerjasama ITDC selalu pengelola KEK Mandalika dan Dorna
Sport yang menetapkan KEK Mandalika di Lombok sebagai lokasi
penyelenggaraan MotoGP 2021 mendatang.
Event motosport internasional termewah itu bukan hanya akan
mempromosikan Lombok ke dunia internasional sebagai destinasi sport
tourism, tapi juga akan melejitkan jumlah kunjungan wisatawan ke
daerah ini sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Namun, pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Kabupaten/Kota di NTB
diharapkan juga mulai melakukan penataan dan mempersiapkan masyarakat
dalam menyambut berita baik tersebut.
“Semua pasti bangga ya. Tapi jangan hanya terjebak pada euforia
semata, karena masyarakat harus segera disiapkan untuk menyambut
MotoGP 2021 ini,” kata Lalu Nofian Hadi, Caleg DPRD NTB dari PKS Nomor
Urut 11, Dapil Lombok Utara dan Lombok Barat, Kamis ( 28/2)
Nofian mengatakan, event sekaliber MotoGP tentu akan menjadi pusat
perhatian pencinta motosport dari berbagai belahan dunia. Di mana
setiap seri bisa menarik lebih dari 120 ribu orang penonton dari
banyak negara, yang umumnya tentu merupakan wisatawan berkelas menengah ke atas.
Dengan begitu pada MotoGP 2021 citra Lombok akan benar-benar
dipertaruhkan sebagai tuan rumah yang baik. Salah satu yang pasti
disoroti adalah masalah keindahan alam, kebersihan, dan kenyamanan.
“Jangan sampai saat itu masih banyak sampah, juga kotoran kuda Cidomo
berceceran. Ini harus ditata dan dipersiapkan, setidaknya biar
Valentino Rossi senang melihat Cidomo yang indah di Lombok,” kata
Nofian.
Ia mengakui, keberadaan Cidomo di Lombok saat ini masih sangat penting
dan dibutuhkan terutama untuk moda transportasi tradisional di pasar
dan pedesaan. Namun, penataannya masih kurang mendapat perhatian pemerintah daerah.
Akibatnya kesan kumuh, tidak tertib, dan kerap kali menjadi sumber
kotoran kuda di jalan raya, justru menjadi buruk bagi kesan Lombok
sebagai destinasi pariwisata.
Menurut Nofian, pemda melalui dinas terkait bisa mulai melakukan
penataan. Untuk memperindah penampilan Cidomo, Nofian juga menyarankan
agar Cidomo dicat atau diwarnai dengan kreasi kekinian.
“Jika ditata dengan baik, dan penampilan Cidomo menarik dan bersih,
ini akan menjadi ikon wisata juga. Wisatawan juga akan suka naik
Cidomo, seperti yang dilakukan di Yogyakarta dengan Delmannya,”
tuturnya.
Soal biaya penataan dan pengecatan Cidomo, Nofian mengatakan, Pemda
setempat bisa menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
dari perusahaan atau perhotelan yang ada di wilayahnya. Apalagi ini
untuk mendukung kepariwisataan, pasti perusahaan swasta banyak yang
bersedia berpartisipasi.
“Di Lombok Barat misalnya, itu Cidomo dipercantik dengan pewarnaan
yang kreatif kemudian diberi alat atau penadah kotoran sehingga tidak
berceceran di jalan. Tentu akan menjadi menarik dan tidak terkesan
kumuh lagi. Saya yakin hotel-hotel juga akan senang, dan juga
wisatawan tertarik,” kata Nofian
Selain mempercantik dan membuat suasana nyaman, hal ini menurut Nofian
juga akan sangat mendukung program NTB Zero Waste ke depan.
“Orang yang punya kebiasaan buang sampah dari dalam mobil di jalan
raya, harus malu. Karena Kuda saja nggak buang sembarangan lagi,”
tukasnya.
NTB Zero Waste harus bermula juga dari kebiasaan dan pola pikir
masyarakat. Bagi Nofian, hal ini juga harus mulai dilakukan dari
sekarang. Tujuannya agar 2021 saat Lombok benar-benar menjadi pusat
perhatian dunia, kebersihan menjadi hal yang utama dan bisa
dibanggakan juga, selain keindahan alam dan budaya.
Sebagai anggota DPRD NTB kelak, Nofian bertekad untuk mendorong
program ini dan mengatur regulasi-regulasi yang mendukung pembangunan
kepariwisatan dan ekonomi di NTB.
Sebab bagi Nofian, pembangunan dan pelaksanaan program daerah harus
dilakukan secara holistik dengan melibatkan partisipasi semua pihak.
“Bayangkan kalau Cidomo kita rapi tertata, indah dan menarik. Tentu
para kusir Cidomo juga akan merasakan manfaatnya ketika Cidomo disewa
wisatawan. Pemda juga bisa menginisiasi paket-paket wisata menarik
dengan Cidomo ini,” pungkasnya.