LombokFokus|Lingsar — Polsek Lingsar terus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga menjadi penengah dalam berbagai persoalan sosial. Jajaran Bhabinkamtibmas Polsek Lingsar, Senin (27/10/2025), melaksanakan serangkaian kegiatan mulai dari mediasi sengketa tanah, hingga simulasi penanggulangan bencana banjir dan demam berdarah (DBD) di sejumlah desa.
Kapolsek Lingsar Iptu Herwin Jonathan Nababan, S.Tr.K. mengatakan, kegiatan tersebut wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, untuk menjaga suasana tetap kondusif dan memperkuat sinergi lintas sektor.
“Kami tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga memastikan masalah sosial di desa bisa diselesaikan secara musyawarah. Selain itu, kami bersama pemerintah desa terus mendorong kesiapsiagaan bencana, agar masyarakat lebih tangguh menghadapi potensi banjir dan DBD,” ujar Iptu Herwin.
Di Desa Karang Bayan, Bhabinkamtibmas Aipda I Ketut Kertayasa bersama Babinsa, Kepala Desa, dan perangkat desa memediasi sengketa jual beli sebidang tanah, antara I Made Artha dan H. Lalu Muhammad Saleh dari CV Nuzha Property.
Dijelaskan, permasalahan muncul karena transaksi awal tidak melibatkan notaris. Kedua pihak akhirnya sepakat melanjutkan proses penyelesaian di kantor notaris, dan menitipkan sertifikat tanah di kantor desa sampai pembayaran lunas.
“Kami sarankan agar setiap transaksi dilakukan secara resmi lewat notaris untuk menghindari kesalahpahaman,” tegas Kapolsek Lingsar menirukan Aipda Ketut Kertayasa saat mediasi.
Sementara di Desa Gegerung, Bhabinkamtibmas Aipda Sutaryono menghadiri mediasi sengketa tanah pecatu milik almarhum Kiyai Penghulu Dusun Ketapang, yang diklaim H. Maskum sebagai tanah leluhur.
Mediasi dihadiri lebih dari 100 warga bersama unsur kecamatan, tokoh agama, Babinsa, dan jajaran Polsek Lingsar.
Dari hasil pertemuan, masyarakat dan pihak pengklaim sepakat untuk menunggu pembuktian asal-usul tanah, sementara tanah tersebut diamankan pihak pemerintah desa.
Masih di hari yang sama, Bhabinkamtibmas Desa Saribaye Bripka Dewa Katyayana bersama Kanit Reskrim dan perangkat desa, memediasi sengketa batas tanah di Dusun Sandongan Barat. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, dan berjanji menjaga hubungan baik antarwarga.
Selain mediasi, Polsek Lingsar juga bekerja sama dengan unsur TNI, BPBD, dan perangkat desa dalam Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir dan DBD di wilayah rawan genangan air.
Kegiatan itu melibatkan puluhan warga yang dilatih melakukan evakuasi mandiri, penanganan awal korban banjir, hingga fogging dan pemberantasan sarang nyamuk.
“Musim hujan sudah dekat, jadi kami ingin masyarakat punya kesiapsiagaan yang baik. Pencegahan lebih penting daripada penanganan,” kata Iptu Herwin.
Seluruh kegiatan mediasi hingga simulasi berjalan aman, tertib, dan penuh kekeluargaan. Polsek Lingsar berkomitmen terus berkolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat, dalam menjaga stabilitas keamanan serta meningkatkan kesadaran mitigasi bencana di wilayah hukumnya.(djr)












