Example floating
Example floating
ArtikelDaerahHeadline

Kabar Gembira untuk Jamaah NTB, Kuota Haji Naik Jadi 4.000 Orang Tahun 2026

109
×

Kabar Gembira untuk Jamaah NTB, Kuota Haji Naik Jadi 4.000 Orang Tahun 2026

Share this article
Kabar Gembira untuk Jamaah NTB, Kuota Haji Naik Jadi 4.000 Orang Tahun 2026
Kabar Gembira untuk Jamaah NTB, Kuota Haji Naik Jadi 4.000 Orang Tahun 2026

Lombok Timur, Lombokfokus.com —
Kabar gembira datang bagi calon jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, memastikan NTB akan mendapat tambahan dua kloter haji pada musim haji tahun 2026. Dengan tambahan ini, jumlah calon haji asal NTB mencapai 4.000 orang, yang berdampak pada pengurangan masa antrean menjadi sekitar 26 tahun.

“NTB akan mendapatkan tambahan dua kloter dari jumlah calon haji sebanyak 4.000 orang,” ujar Irfan saat berkunjung ke Anjani, Lombok Timur, menghadiri peringatan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), Minggu (12/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, Gus Irfan didampingi oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal.

Irfan mengatakan, sebagai kementerian baru, pihaknya terus melakukan pembenahan pelayanan agar lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu fokus perbaikan adalah layanan kesehatan jamaah haji yang masih menjadi sorotan dari pemerintah Arab Saudi.

“Pelayanan kesehatan bagi calon jamaah kita dinilai pemerintah Arab Saudi masih kurang bagus. Begitu juga dengan kuota haji untuk daerah yang belum sesuai dengan Undang-Undang Haji dan lain-lain,” jelasnya.

Selain NTB, beberapa daerah lain juga akan mendapatkan perhatian khusus. Irfan menegaskan bahwa pemerintah pusat memastikan seluruh infrastruktur haji di Indonesia dalam kondisi baik. Ia juga telah menyampaikan kepada DPR RI agar penentuan kuota haji daerah didasarkan pada masa tunggu antrean, demi menciptakan keadilan antardaerah.

Sanad Keilmuan NU dan NWDI

Dalam kesempatan memperingati HUT ke-90 Madrasah NWDI, Gus Irfan cucu pendiri Nahdlatul Ulama turut mengingatkan hubungan historis antara pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari, dan pendiri NWDI, KH Zainudin Abdul Majid, yang sama-sama menuntut ilmu di Makkah.

“Keduanya memiliki sanad keilmuan dan pemikiran yang sama, sehingga tak perlu dipertentangkan. Saya berpesan agar keturunan langsung para pendiri tetap berkhidmat dan menjaga kemandirian pondok, termasuk dalam kurikulum pendidikan,” pesannya.

Gubernur NTB: Revolusi Jihad dan Revolusi Pendidikan

Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan apresiasi atas kiprah NWDI yang telah berjuang selama 90 tahun dalam mencerdaskan bangsa. Ia menyebut, KH Hasyim Asyari dengan revolusi jihad-nya dan KH Zainudin Abdul Majid dengan revolusi pendidikannya, sama-sama memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

“Dua sosok Pahlawan Nasional ini menjadi teladan bagi kita semua. Ikhtiar dan perjuangan revolusioner 90 tahun kemarin telah terlihat dari ribuan sekolah NW di seluruh Nusantara,” ujarnya.

Menurutnya, pengakuan masyarakat terhadap kiprah NW menjadi bukti nyata manfaat yang dirasakan luas. Ia berharap, kontribusi NW tak hanya di bidang pendidikan dan keagamaan, tetapi juga merambah pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat.

Iklan Ikuti Saluran Lombok Fokus

Ikuti Saluran
Lombok Fokus

Ikuti di WhatsApp
Example 120x600
Example 120x600