Lombok Fokus | Lotara – Tak ingin larut dalam keterpurukan pasca bencana gempabumi yang berlanjut pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah Lombok Utara (Pemda Lotara) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kamis (25/12/2021), mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama pelaku pariwisata di Hotel Amarsvati.
Ditemui usai pembukaan rakor, Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu mengungkapkan bahwa rakor tersebut diharapkan melahirkan rencana kerja, yang akan dilaksanakan khususnya pada tahun 2022 mendatang, mengingat pariwisata Lombok Utara nyaris lumpuh lantaran dihantam Covid-19.
“Karena untuk dimaklumi Covid ini meluluhlantakkan kegiatan pariwisata di KLU, sehingga ketika berakhirnya Covid ini kita harus persiapkan diri,” ungkapnya.
“Sudah nyaris dua tahun kita berjalan tanpa tamu. Sekarang kita menyongsong untuk siapkan apa langkah pemerintah, pelaku wisata, dan para pengusaha,” lanjut Djohan.
Dijelaskannya, bebarengan dengan even World Superbike Championship yang berlangsung di Pertamina Mandalika Street Circuit beberapa waktu lalu, pihaknya tak menampik jika belum ada dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan even WSBK tersebut.
“Kita belum sepenuhnya kehadiran tamu, ini yang saya inginkan ke depan, karena Maret tahun depan ada MotoGP, kita bisa membangun link untuk menarik perhatian wisatawan, kita punya destinasi bagus, tinggal bagaimana mengemasnya saja,” tandasnya.
Sementara Plt. Kepala Disbudpar Lombok Utara Ainal Yakin mengatakan, rakor itu merupakan rangkaian beberapa kegiatan yang telah dilakukan, termasuk langkah persiapan membangkitkan kembali pariwisata daerah.
Senada dengan Bupati Djohan, Kadisbudpar juga mengaku belum ada hasil maksimal even WSBK untuk Lombok Utara. Namun kondisi itu akan dijadikan parameter atau rujukan dan catatan, untuk berkoordinasi bersama pelaku wisata hingga asosiasi kepariwisataan.
“Ini jadi semangat ke depan membangun pariwisata yang kadung hancur lebur. Kami akan susun rencana dan strategi ke depan setelah pandemi,” jelasnya.
“Kita harap para pelaku yang hadir, bisa memberikan saran dan masukan, sehingga rakor akan membawa dampak dengan visi misi yang sama, untuk perbaikan kaitan pariwisata kita,” imbuhnya.
Sedangkan Kabid Promosi Pariwisata Disbudpar Lombok Utara Raden Santio Wibowo menambahkan, kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan rutinitas pariwisata.
“Ini jadi bahan evaluasi bagaimana cara memupuk kembali koordinasi baik provinsi dan kabupaten, karena bulan Maret akan diadakan MotoGP, akan menjadi sebuah kebangkitan kita di NTB khususnya di Lombok Utara,” pungkasnya.
Hadir dalam rakor tersebut, Ketua DPRD Lombok Utara dan perwakilan Dispar Provinsi NTB. (ric)