Lombok Tengah, – Kedatangan Kiyai Ma’ruf Amin ke Yatofa disambut hangat oleh seluruh keluarga besar Yatopa Bodak. Kiyai Ma’ruf Amin tiba di Yatofa Bodak pada Pukul 14.14 Menit Wita. Dalam sambutannya, KH. ma’ruf Amin menyatakan bahwa, hubungannya dengan keluarga Yatopa sudah terbangun sejak lama “alhamdulillah, saya bisa bersilaturrahim dengan teman saya, kami bertemu sekitar 20 tahun yang lalu, Saya bersyukur bisa beralsilaturrahmi di tempat ini”. Ungkap KH. Ma’ruf Amin.
Selain itu, KH. Ma’ruf Amin meminta do’a kepada seluruh jamaah Yatofa serta menjelaskan terkait dengan dirinya sendiri, alasannya maju mendampingi Jokowi di Pilpres mendatang.
” Saya Meminta do’a kepada jamaah untuk di berikan keringanan dalam mengatur negara, supaya negara jangan jauh jauh terhadap ulama. Kenapa kok Kiyai mau maju di pilpres padahal sudah menjadi ketua MUI, ? Kita patut bersyukur karena Pak Jokowi menghargai ulama dan merupakan Penghargaan terhadap ulama untuk mengatur negara, sebab dulu ulama hanya diikutkan sebagai tukang dukung saja.
Ulama dahulu seperti daun salam, hanya digunakan untuk pewangi masakan, ketika masakan sudah matang, daun yang pertama dibuang. Selain itu, Saya sebagai santri , maju di Piplres mendatang juga ingin membesarkan kaum santri, agar santri mempunyai rasa optimisme, dan tidak merasa rendah hati, santri bisa jadi apa saja, bisa jadi gubernur dan lainnya.” Jelas Kiyai Ma’ruf.
KH.Ma’ruf Amin menyampaikan pesan kepada seluruh jamaah Yatofa bahwa membangun bangsa adalah kewajiban kita bersama dalam prosesi pemilihan Presiden mendatang.
“Kita sama sama mebangun bangsa dan negara dengan konsep membagun negara dengan ketentraman, tanpa kegaduhan dan santun. Santun yang saya maksud adalah Jangan ahli waqiyyun “ahli maki maki” Beda pilihan, tidak boleh bermusuhan sebab pilihan Presiden bukan perang, tapi mencari pemimpin, ini ada yang bilang Pilpres itu perang badar, ada yang doanya pakai perang badar “jika engkau tidak memenangkan kami, maka tidak akan ada lagi yang menyembahmu”. Itu do’a yang tidak proporsional. Perang badar merupakan perang antara kafir dengan muslim, terus pertanyaanya, siapa yang kafir, kita tetap saudara, sahabat, sebangsa dan bertanah air?.” Jelas Kiyai Ma’ruf.
Lebih lanjut, Kiyai Ma’ruf menekankan bahwa masyarakat Nusa Tenggara Barat tidak percaya terhadap isu bohong yang berkembang
“Yang percaya hoax itu orang bodoh, insya allah orang NTB tidak akan percaya hoax. Ringkasnya, saya maju sebagai calon wakil Presiden untuk Menjaga negara, menjaga ummat dan menjaga agama”. Imbuh KH. Ma’ruf Amin.