Scroll untuk baca artikel
Headline

DPC GMNI Mataram Gelar Dialog Publik Gerakan Kembali Ke Warung

78
×

DPC GMNI Mataram Gelar Dialog Publik Gerakan Kembali Ke Warung

Sebarkan artikel ini
 
Dialog Publik Oleh DPC GMNI Kota Mataram yang digelar di Delima Cafe (LF/03)


MATARAM, LOMBOK FOKUS | Melihat kondisi ekonomi pedangan warung kecil yang kian memprihatinkan, karena level komsumsi masyarakat mulai tergerus oleh budaya hedon yang terobsesi untuk berbelanja di supermarket, mall dan toko yang dimiliki oleh pemodal besar. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kota Mataram, gelar dialog publik debgan tema, ” Gerakan Kembali Ke-Warung”, bertempat di Delima Cafe Mataram. Senin, 28/09/2020.
Kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan observasi, kajian dan diskusi langsung dengan pedagang di warung-warung sekitaran Mataram.

Hadir dalam acara tersebut, KOMBESPOL. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf selaku DIRESNARKOBA POLDA NTB, Akhdiansyah, SH.I selaku anggota DPRD Provinsi NTB, dan Dinas Koperasi dan UKM NTB yang diwakili oleh KABID UKM Bapak Hamid.

Dalam sambutannya, Al-Mukmin, Ketua DPC GMNI Kota Mataram mengungkapkan, bahwa kondisi ekonomi masyarakat ke bawah saat ini mulai tergeser oleh budaya hedon dan pemilik modal besar, solusi untuk menanggulangi masalah tersebut adalah menghidupkan membali budaya berbelanja di warung-warung kecil.
“Diskusi ini diharapkam sebagai gerakan untuk menghidupkan kembali ekonomi masyarakat kebawah, dan juga untuk meningkatkan stabilitas ekonomi pedagang kecil di NTB”, ungkapnya.

“Selain berbicara masalah peningkatan ekonomi, belanja di warung juga merupakan suatu kearifan lokal, terdapat nilai gotong royong, dan juga gerakan pemuda berasal dari warung kecil yang dijadikan sebagai ruang diskusi”, tambahnya.

“Mari kembali berbelanja di warung agar stabilitas ekonomi masyarakat kebawah bisa terus bertahan”, Pungkasnya.

Kombes Pol. Helmi Kwarta Putra (Dirnarkoba Polda NTB) mengatakan, Dalam konteks normal, warung kecil ini bisa dikatakan hidup enggan mati tak mau, terlebih dimasa sulit di tengah pandemi saat ini.
“Dalam kondisi saat ini, semua negara di seluruh dunia berpotensi mengalami krisis ekonomi, gerakan kembali ke warung adalah solusi untuk menanggulangi krisis ekonomi di tengah pandemi”, Ungkapnya.

READ  PKH Gandeng UNU NTB, Bahas Impelementasi KIP Kuliah

Menurutnya, life style menjadi faktor utama yang membuat kalangan muda hari ini jarang ke warung, perihal life style inilah yang perlu dikontrol oleh pemuda dan mahasiswa. Selain itu, pemerintah melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) harus memulai dan memberi contoh untuk memulai gerakan ini.

Kepala Bidang (KABID) UKM, Bapak Hamid menyampaikan dari sudut pandang yang lebih kulturis. Beliau mengatakan bahwa, “Warung merupakan pusat informasi yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya sering terjadi dialog interakitf antara masyarakat mulai dari percakapan politik, budaya dan bahkan ke persoalan kondisi masyarakat tertindas seperti mereka sebagai guyonan”, Paparnya.

Anggota DPRD Provinsi NTB, Akhdiansyah mengapresiasi langkah GMNI Mataram, hal ini merupakan pembelajaran dasar dalam organisasi yakni perihal advokasi. Dan yang lebih bagus lagi, pemuda dan mahasiswa harus mencintai kepentingan rakyat tersebut agar lebih terfokus kepada penyelesaian masalah bukan hanya di forum diskusi saja.

“Tentu kita harus memperkuat fondasinya, menopang ekonomi masyarakat kecil dulu agar roda ekonomi terus berputar di NTB, dan supaya keuangannya tidak diambil di NTB dan lalu diputar di provinsi lain”, ungkap Guru To’i panggilan akrabnya.

Ia juga lebih menekankan agar warung-warung kecil terus dijaga keberadaannya dan harus disupport untuk menjaga kestabilan sirkulasi ekonomi di tengah pandemi.
“Warung itu selain tempat sirkulasi ekonomi, juga sebagai wadah bergosip/berdiskusi tentang kepentingan masyarakat kecil, jadi harus tetap dijaga disupport dengan gerakan berbelanja di warung”, Pungkasnya.

Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi positif dari para pemateri,peserta mendaptkan bekal yang di harapkan menjadi modal kesadaran untuk pentingnya gerakan kembali ke warung demi ketahanan ekonomi.Acara ini ditutup dengan pemberian plakat kepada para pemateri yang telah. [Red]

www.lombokfokus.com
Berlangganan Yes No thanks