Melihat situasi dan kondisi Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang tak kunjung selesai dengan adanya berbagai macam persoalan keributan di masing-masing Zonasi, PC. PMII Kota Mataram, meminta dengan tegas kepada Panitia Nasional, agar memperpanjang Agenda Kongres PMII ke-XX.
Sekretaris PMII Mataram, Sadam Husen menegaskan bahwa merespon persoalan tersebut.
“sebelum Kongres PMII ke-XX dimulai, kepentingan senior harus disatukan, agar masing-masing ketua cabang tidak bisa diotak atik dan dapat menentukan prinsip, karena kami sebagai kader tidak mau diperlihatkan contoh yang buruk,” imbuhnya.
Lebih lanjut Saddam menyampaikan, bahwa Kongres PMII XX di Zona V sudah seperti Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, tidak lagi memperlihatkan marwah dan citra PMII, yang ada hanyalah pakain dinas berwarna coklat.
Selain itu, Bidang Eksternal PMII Mataram, Muhammad Fadaullah, menyatakan dugaan kuat ada intervensi Istana Negara ikut andil dalam Kongres PMII.
“alasan kami ingin Kongres PMII ke-XX ini, ialah tidak ingin internal PMII diintervensi oleh pihak manapun, lebih-lebih ada dugaan kuat kepentingan Istana ikut terlibat dalam pemilihan Ketua Umum PB. PMII, hal inilah yang dapat menyebabkan rusaknya eksistensi organisasi kaderisasi sebaga Mitra Kritis Pemerintah,” tutupnya.
Ketua PC. PMII Kota Kupang, Ikhwan Syahar, menyatakan bahwa, alasan kami ingin Panitia Nasional perpanjang Kongres PMII ke-XX ini, ialah tidak ingin internal PMII diintervensi oleh pihak manapun, lebih-lebih ada dugaan kuat kepentingan Istana ikut terlibat dalam pemilihan Ketua Umum PB. PMII, hal inilah yang dapat menyebabkan rusaknya eksistensi independensi organisasi kaderisasi sebagai Mitra Kritis Pemerintah, imbuhnya.
Dilain pihak Sekretaris PMII Mataram, Sadam Husen menegaskan bahwa merespon persoalan tersebut, sebelum Kongres PMII ke-XX dimulai, kepentingan senior harus disatukan, agar masing-masing ketua cabang tidak bisa diotak atik dan dapat menentukan prinsip, karena kami sebagai kader tidak mau diperlihatkan contoh yang buruk.