Mataram | Tak terasa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram sudah berumur 54 tahun sejak berdirinya pada tahun 1966 silam, perubahan demi perubahan di alamai perguruan tinggi ini.
Berawal dari kampus sederhana menjadi kampus ternama dan sangat membanggakan, awal mulanya Kampus tersebut bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Cabang Mataram, lalau berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram, beberapa tahun kemudian Berubah Menjadi IAIN Mataram, terakhri pada tahun 2017 lalu berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Sejak berdirinya di tahun 1966 hingga tahun 2020 ini Perguruan Tinggi tersebut genap berusia 54 tahun, untuk itu UIN Mataram menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Dies Natalis untuk memperingati hari jadinya yang ke-54, acara itu digelar di ruang auditorium UIN Mataram, Kelurahan Jempong, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Sabtu (24/10) kemarin.
Menteri agama Fachrul Razi dari Jakarta melalui aplikasi Zoom turut mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun untuk UIN mataram, ia berharap segala sesuatu yang menjadi capaian UIN Mataram selama 54 tahun dapat di syukuri, terlebih transformasi kelembagaan menjadi UIN Mataram.
Selain itu sufort pembiayaan untuk percepatan pembangunan gedung berikut fasilitas yang lengkap dan moderen diharpakan jadi penyemangat serta motifasi untuk terus meningkatkan mutu akademik dan prestasi UIN Mataram kedepan, terlebih memasuki era revolusi industri 4.0 saat ini.
“dengan perkembangan Kampus UIN Mataram tidak menjadikan kampus ini elitis menjauhi masyarakat dan kurang merensponsif kekinian yang ada di masyarakat,”harapnya.
Prof, Dr Mutawalli selaku Rektor UIN merasa bangga dengan apa yang telah di capainya, dibawah kepemimpinannya banyak hal hal luarbiasa yang terjadi, terlebih dari segi pembangun banyak gedung baru yang terbangun, selain itu transformasi dari IAIN Mataram menjadi UIN Mataram.
“ini semua berkat perjuangan kita bersam bukan semata mata hasil kerja saya sendiri, tanpa mereka saya pun tidak bisa berbuat apa apa,” jelasnya usai acara rapat senat terbuka, Perayaan Diesnaltalis UIN Mataram ke-45 di gedung auditorium UIN Mataram, Sabtu (24/10).
Selebihnya dia berpesan agar di tubuh UIN Mataram sendiri jangan sampai terjadi pengkotaan akibat idialisme yang di bawa oleh masing masing pribadi,”mari kita bangun keharmonisan di UIN dengan Penuh Cinta,”ungkapnya.
“kita tau bagaimana proses sehingga Menjadi UIN Mataram, banyak tenaga dan fikiran yang keluar dari kita semua,”jelasnya.
Selain itu dia juga berpesan, didalam lingkungan UIN Mataram untuk tidak membentuk kelompok kelompok yang dapat menimbulkan perpecahan sehingga dapat menghambat pembangunan.
“Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini jika ada kesalahan supaya dapat saling meluruskan, untuk itu tolong maafkan kesalahan kesalah yang terjadi di antara kita semua,”pungkasnya
Ketua PW NU NTB Prof Masnun Tahir yang juga sebagai wakil rektor (WR) I UIN Mataram manyampaikan ucapan Selamat atas aniversary UIN Mataram yang ke-54, dia turut bersyukur terhadap segala capain UIN mataram selama 54 tahun, terlebih dalam peningkatan capacity buliding untuk semua stakeholder yang ada di UIN Mataram.
“kita patut berayukur atas capaian UIN Mataram selama ini terutama yang bermuara pada tridarma perguruan tinggi yakni Penelitian, Pendidikan dan pengabdian,”Jelasnya.
Sementara ketua panitia Dies Natalis ke-54 UIN Mataram H Subuh merasa puas dengan acara tersebut, sebab berjalan sesuai dengan rencana, walupun dia sedikit kecewa karena kehadiran Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah diwakili Sekda NTB,
“saya merasa puas dengan acara ini, tapi saya juga kecewa karena Dr Zulkieflansyah tidak hadir,”tandasnya.
Acara Diesnatalis UIN Mataram berjalan Khidmat ditengah kondisi Pandemik Covid-19, di gelar sesuai protokol Covid-19.
www.lombokfokus.com