Scroll untuk baca artikel
Artikel

Cara Rasulullah Menjauhkan Anak Dari Sifat-sifat Tercela

469
×

Cara Rasulullah Menjauhkan Anak Dari Sifat-sifat Tercela

Sebarkan artikel ini
 

Penulis; Jezy Afriza

 

Iklan Bank NTB Syariah
Selamat Hari Pers Nasional

Lombok Fokus | Tugas utama Rasulullah Muhammad SAW ialah mengubah umat manusia menjadi insan yang ‘abid, saleh, dan mushlih yakni mampu melakukan perbaikan. Fokus pembinaannya dalam empat hal, yaitu menanamkan akidah, penyucian jiwa, mengajarkan Alquran dan hadis, serta membina keterampilan umat. Di dalam Al Qur’an surah al-Jumuah ayat 2 sudah di jelaskan bahwa:

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam telah melakukan tugasnya dengan sempurna sehingga generasi sahabat adalah generasi terbaik. Hal itu sebagaimana di sabdakan beliau, “Sebaik-baik abad adalah abad generasiku.’’ (HR al-Bukhari dan Ibnu Hibban). (Lihat QS at- Taubah: 100).

Sifat tercela adalah sikap atau perbuatan yang tidak baik, sedangkan menurut istilah perilaku ialah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah swt, yang akan menimbulkan kerugian bagi dirinya dan orang banyak.

Semua perilaku tercela ini timbul karena seseorang memiliki penyakit hati dan tidak terbiasa mencari cara bersikap tenang dalam menghadapi segala hal yang terjadi dalam kehidupannya. Ancaman terbesar dari penyakit hati yang tercela ini adalah tidak akan bisa masuk surga. Oleh karena itu, cara menghindari perilaku tercela harus dilakukan, seperti beberapa hal berikut ini yaitu:

1. Perbanyak beribadah

Tingkatkan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah kepada Allah, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya. Maka usahakan untuk meningkatkan ibadah kita agar dapat menjadi cara menjadi pribadi yang baik dan Islami, dan menghindari semua perilaku tecela tersebut. Begitulah sebaliknya kitanmengajarkan kepada anak-anak kita supaya bisa lebih taat dalam beribadah dan tidak sampai terjerumus ke dalam sifat-sifat tercela.

READ  Bangun Usaha Menggunakan Zakat Produktif Dapat Perkuat Ekonomi Mustahiq

2. Biasakan berbagi

Orang yang egois adalah orang yang tidak terbiasa berbagi. Maka, cara menghilangkan sifat egois pada anak adalah dengan membiasakan diri berbagi dengan sesama, dimulai dari keluarga dan teman dekat. Lakukan semuanya dengan hati ikhlas dan karena ingin membantu orang lain serta berbagi kebahagiaan bersama.

3. Selalu bersyukur atas nikmat Allah

Dalam hidup, karunia Allah bisa datang dalam bentuk apa saja. Orang yang mempunyai perilaku tercela tidak bisa merasakan karunia yang diberikan kepadanya, dan selalu merasa kurang. Biasakan untuk mengucap syukur atas segala kejadian baik yang kita alami, sekecil apapun itu. Bersyukur adalah cara merubah diri menjadi lebih baik dan terhindar dari perilaku yang tercela. Anak-anak jika kita biasakan mempunyai sikap syukur kepada siapapun maka akan memperoleh keindahan dari sebagian akhlak, dengan bersyukur dia bisa selalu mengingat apa saja yang di berikan oleh Allah SWT.

4. Pahami keterbatasan manusia

Manusia hanya makhluk yang sangat kecil dalam alam semesta ini. Tidak ada gunanya bersikap angkuh, sombong dan tinggi hati. Sebagai manusia kita punya banyak kekurangan yang nyata di hadapan kekuasaan Allah yang begitu besar. Kita harus benar-benar menyadari hal itu sebagai cara menghindari sifat takabur dan cara menghilangkan sifat angkuh dan sombong. Terutama pada anak, Anak di sini terkadang blum faham terhadap apa yang dia lakukan ataupun dia ucapkan, maka dari itu perlu kita ajarkan atau kitabtanamkan kepada mereka bagimana cara kita untuk memjauhkan sifat sombong.

5. Jaga tali silaturahmi

Cara yang baik untuk Menghilangkan perilaku tercela kepada anak, kita bisa mengajarkan kepada anak bagimana cara menjalin tali silaturahmi yang baik dengan sesama muslim. Jika kita memiliki silaturahmi yang terjalin baik. tentunya tidak akan mudah bagi kita untuk merasa iri dengki, bersikap egois, bergunjing dan emosional, bahkan mengadu domba. Jika memiliki hubungan baik dengan orang lain dalam pergaulan, hal itu dapat menjadi cara menjaga kesehatan hati agar tidak dikotori perasaan buruk.

READ  Menuju Kebahagian Dunia Akhirat Dengan Pendidikan Akhlak Islam

6. Introspeksi

Seringlah menanyakan soal apansaja kegiatan anak, apakah telah melakukan perbuatan buruk seperti memiliki sifat tercela. Jika ternyata beberapa perilaku kita masih menunjukkan sifat tercela, maka kita dapat memulai cara merubah kepribadian agar anak juga bisa menjauhi hal – hal tercela tersebut.

7. Pelihara perkataan baik anak

Jika mulut tidak bisa berkata baik, maka hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah diam. Perkataan yang buruk akan mengarah kepada perilaku tercela. Bila hati sedang resah karena disakiti orang lain atau ada masalah, maka cara menenangkan hati dan pikiran agar tidak mengeluarkan perkataan buruk adalah dengan cara bersikap sabar. Mengajari anak itu sifat sabar akan membantu anak itu untuk mengingat allah SWT.

Untuk mengakhiri artikel ini, saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu untuk menghindari sifat-sifat tercela dengan cara perbanyak ibadah, biasakan berbagi, selalu bersyukur atas nikmat Allah, pahami keterbatasan manusia, menjaga tali silaturrahmi, intropeksi diri, dan pelihara perkataan baik.

Jezy Afriza, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan,UIN Mataram

Berlangganan Yes No thanks