MATARAM | Badan Ketahanan Nasional Internasional (BKNI-RI), melakukan Launcing Penyerahan Cek Tunai Dana Pembayaran Lahan FASKES BKNI-RI di 8 Kabupaten- Kota di NTB. Dan juga dilakukan penandatanganan MOU antara PT. Surya Atap Logam, sebagai pengembang dengan mitra Se-Provinsi NTB. Yang bertempat di hotel Aston Iin Mataram Pada, Sabtu 4/12/2020.
Pembangunan FASKES khususnya di Nusa Tenggara Barat tentunya sudah di rencanakan sebelumnya, dari sisi lahan dan sisi legalitas surat lahannya yanga sampai dengan detik ini sudah diberikan bukti penyerahan pembayaran.
Perwakilan BKNI-RI, Tri Harsono sebagai penanggungbjawab utama berharap pembangunan ini bisa menjadi penyangga.
“Saya harapkan Kabupaten Lombok khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat ini bisa untuk menjadi penyangga ataupun kekuatan-kekuatan, pembangunan FASKES ini yang bisa diminati oleh mancanegara khususnya adalah lansia mancanegara. Supaya mereka cocok dengan wilayah di Nusa Tenggara Barat, karena di Nusa Tenggara Barat ini banyak sekali wisata-wisata yang sangat bagus. Kita berharap pembangunan ini lebih cepat lebih bagus,” ungkapnya.
Sebagai Presidium Tri Harsono menegaskan bahwa ini bukan pembangunan kepentingan yang iya ingainkan. “Lebih cepat lebih bagus, ini bukan pembangunan kepentingan, karena kepentingan pembangunan ini adalah untuk sebagai penyangga Negara, meringankan beban Negara khususnya adalah hutang Negara,” tegasnya.
Harsono menambahakan bahwa dari pembangunan ini akan menyerap banyak tenaga kerja lokal di setiap daerah, yang mencapai 3000 tenaga kerja di setiap titik pembangunan FASKES ini. Menyerap tenaga kerja kurang lebih hampir 3.000 kalau ada 1 Kabupaten dibangun tiga titik kurang lebih hampir Rp9.000 sampai Rp10.000 kurang, artinya ini dampak positifnya sangat tinggi sekali. Harsono juga berharap dengan adanya pembangunan diharapkan pemerintah khususnya provinsi, kabupaten dan semua tokoh masyarakat harus sama-sama bertanggung jawab untuk bisa terwujud dengan baik. Karena Badan Ketahanan Negara atau Badan Ketahanan Nasional tidak bisa bekerja sendiri.
“Semua harus kita rangkul karena ini nanti adalah menjadi aset bersama, bisa untuk dikembangkan bersama dan untuk kesejahteraan bersama”
Sementara terkait sumber anggaran untuk diketahui anggarannya sangat besar, Badan Ketahanan Nasional dan Internasional sudah melakukan lobi di 209 negara.
“Kita BKNI sudah melakukan lobi di 209 negara, itu dengan kapasitas lansia bukan ribuan namun jutaan. Hampir banyak lansia-lansia di luar kepengen ke Indonesia sekedar untuk berwisata selama enam bulan, dengan enam bulan ini lah mereka dikenakan biaya tarif 1 bulan 100 juta, kalau satu negara itu mengirim 1000 lansia untuk 1 Kabupaten artinya pendapatan kita devisanya sangat tinggi sekali. Kemungkinan kita bisa membantu pemerintah mengurangi hutang negara,” jelasnya.
Lebih jelasnya Harsono mengatakan bahwa pemabanguan ini akan menyerap tenaga kerja lokal, dan ini pembangunan bukan pembangunan politik, muri pembangunan ini adalah untuk menyelamatkan bangsa dan negara ke depannya dari keterpurukannya yang Hutangnya banyak.
” Jadi sumbernya dari luar negeri, karena luar negeri itu lansia itu dibiayai oleh negara jadi dari Badan Nasional membuat suatu koordinasi kolektif di 209 negara. Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pembangunan FASKES. Diseluruh Indonesia yang kurang lebih hampir 500 Kabupaten tentunya kita target bisa 1000. Kami percepatkan jadi semua Kabupaten saya harapkan dibangun supaya menjadi kuat ketahanan ekonominya semuanya akan menjadi baik dan kuat,” tegasnya.
Pembangunan FASKES ini akan di bangun di Kab.Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Besar. Ini adalah dibentuk suatu kawasan yang luasnya pertama adalah 5 hektar dengan classtech berbeda-beda, ada cluster yang 70 ada yang 91. Kawasan yang 5 hektar bisa menampung sekitar 100/200 lansia, dengan target kedepan akan ada pelebaran lebih dari 9 hektar.
Diketahui sumber anggaran dan total anggaran untuk wilayah NTB kurang lebih hampir 9081 miliar, itu belum diluar anggaran-anggaran mesin-mesin atau Alkes. Alkes yang lain penunjang yang lain itu baru pembangunan, dan ada sisi lain yang perlu diperkuatkan. Sementara target pembangunannya adalah tahun ini, ditargetkan untuk pembebasan lahan.(rif)
www.lombokfokus.com