Lombok Timur.Lombok Fokus – BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Cabang Selong Lombok Timur (Lotim) gelar Gathering bersama Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) dengan mengangkat tema “Sinergi Untuk Perluasan Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan” yang di adakan di Lesehan Mae Cenggo Masbagik pada Rabu, 29 Mei 2024.
Pada gathering tersebut BP Jamsostek cabang Lotim juga turut menghadirkan salah satu Dinas pada Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim (Disnakertran) sebagai narasumber.
Kapala Cabang Selong (Kacab) BPJSTK Lotim M. Khalik As’syam memaparkan seperti apa manfaat dari program BP Jamsostek bagi masyarakat. Dijelaskan pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek baik dari Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU) sebanyak 121.240 peserta atau baru 31,02%.
“Jumlah pekerja kita yang terdaftar di Lotim masih cukup rendah, dan salah satu kendala kita adalah tidak adanya regulasi khusus terkait Jaminan Sosial Ketenagakerjaan baik itu untuk PU ataupun BPU, karena 85% masyarakat Lotim tergolong sebagai BPU,” tutupnya.
Sedangkan Ketua FJLT Rusliadi mengatakan FJLT sudah membangun hubungan baik dengan BP Jamsostek sudah lama dan semua anggota FJLT sudah terdaftar menjadi peserta dari BP Jamsostek.
“Salah satu bukti hubungan baik kami dengan BP Jamsostek adalah semua anggota kami menjadi peserta BP Jamsostek yang mendapatkan perlindungan selama bekerja,” jelas Rusli.
“Kepada semua anggota yang nerasa belum membayar iuran agar menlajutkan iurannya, karena begitu besar manfaat yang nantinya akan diterima saat terjadi risiko dalam bekerja,” tutupnya.
Kepala Disnakertran Lotim, diwakili Plt Kepala Bidang (Kabid) HI dan Jamsos Fathurahman menjelaskan adanya perlindungan terhadap para petani tembakau yang ada di Lotim. Dimana Pemda dalam sudah menggelontorkan anggaran sebesar 2,6 miliar lebih.
“Untuk kesejahteraan para petani tembakau, kita sudah membayar sebesar 1,9 di tahun 2023, dan ditahun 2024 ditambah menjadi 2,6 miliar yang diambil dari dana DBHCHT,” jelas Fathurahman.
Dari anggaran tersebut, Pemda berharap adanya penambahkan yang signifikan terhadap para petani tembakau yang ada di Lotim yang anggarannya bersumber dari DBHCHT.
“Penambahan anggaran dari 1,9 miliar menjadi 2,6 miliar tentu diharapkan bisa menambah petani sebagai peserta dari BP Jamsostek, dari jumlah 12 ribu lebih petani diharapkan bertambah menjadi 17 ribu petani tembakau dengan program JKK dan JKM dengan iuran 16.800 perbulan,” tutupnya.