Lombok Tengah, LombokFokus.Com – Melihat potensi wirausaha yang dijalankan santri-santriwati Pondok Pesantren Sirajul Huda Paok Dandak, Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Yayasan Santripreneur Indonesia akan mengadakan Kegiatan Sosialisasi pemanfaatn tekhnologi informasi untuk menunjang enterpreneur Santri di Era Digital pada Selasa (26/2) Pekan Depan.
Panitia Nasional dari Yayasan Santripreneur Indonesia Imron menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memotivasi para santri Indonesia agar memiliki mental wirausaha dan keterampilan menggunakan tekhnologi di era digital.
Dikatakannya, selama ini santri dianggap tidak memiliki keterampilan bisnis dan gagap tekhnologi. Sehingga ketika mereka selesai belajar di pondok, para santri tersebut dianggap tidak layak bekerja di sector-sektor formal apalagi memiliki usaha sendiri.
“Kami melihat Ponpes Sirajul Huda ini tidak hanya mendidik santri-santrinya ilmu agama, tetapi juga sangat aktif mengajarkan mereka wirausaha, jadi kami tertarik untuk membantu melalui Santripreneur Indonesia” Kata Imron.
Ketua Harian Yayasan Ponpes Sirajul Huda Ahmad Jumaili, S. Pd.I menyambut baik keinginan Kemkomifo dan Santripreneur mengadakan kegiatan Santripreneur di Pondoknya.
Menurutnya, Santri Pondok Pesantren memang harus dibekali dua macam ilmu yakni Ilmu agama (Ukhrawi) dan Ilmu Duniawi.
Ilmu Alqur’an, Hadist, Akidah, Fiqh, Aqidah, tasawuf adalah ilmu-ilmu yang urusannya akhirat. Sementara ilmu-ilmu seperti kepemimpinan, kewirausahaan dan juga tekhnologi informasi adalah ilmu yang urusannya duniawi. Keduanya harus dipunyai santri.
Dijelaskan Jumaili, Ponpes yang dikelolanya memang sejak dua tahun lalu aktif membina santri-santrinya berwirausaha. Di bidang pertanian, ia memberikan santri lahan garapan khusus untuk pembuatan bibit, bertani sayur-mayur, mengolah hasil-hasil pertaniannya kemudian hasilnya para santri menjualnya sendiri ke pasar dan masyarakat sekitar.
“Ya begitulah, mereka kita kasi lahan, kita modali, hasilnya mereka jual sendiri, sekalian belajar pemasaran” Jelasnya.
Jumaili mengaku bersemangat membina santri-santrinya berwirausaha karena Rasulullah dan para sahabatnya menurut sejarah yang ia baca, mayoritas adalah para pengusaha sukses yang kaya raya.
“Sayyidina Umar, Utsman, Ali itu orang-orang kaya semua, termasuk Rasulullah juga. Makanya kita gag heran kalo Siti Khadijah dikasi Mahar 100 unta. Berapa harga unta perekor?, coba hitung sendiri, berapa milyar jadinya”terang Jumaili
Lebih jauh, ia berkeyakinan Allah sebenarnya memerintah hambanya untuk kaya. Alasannya, Allah mensifati dirinya dengan Ghaniyun (Konglomerat) yang artinya dengan kekayaannya Allah suka memberi. Dan manusia hendaknya juga demikian.
“Syaratnya, kekayaannya itu diperoleh dengan cara yang halal dan di didistribusikan dengan cara yang yang halal” katanya.
Dalam pelatihan Santripreneur nantinya akan dihadiri langsung oleh Pembina Yayasan Santripreneur Indonesia KH. Ahmad Sugeng Utomo, Pejabat kementerian Kemkominfo dan Motivator-motivator handal santripreneur Indonesia.
www.lombokfokus.com