Lombok Tengah | Lombok Fokus – Dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memaksa Bandara Lombok membatalkan 39 penerbangan pada Rabu (13/11/2024). Pembatalan ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan penerbangan, dengan abu vulkanik yang menyebar akibat aktivitas gunung tersebut. Data terbaru menunjukkan sekitar 3.980 penumpang terdampak, terdiri dari 3.090 penumpang penerbangan domestik dan 890 penumpang internasional.
Rincian Penerbangan yang Dibatalkan
Menurut General Manager Bandara Lombok, Barata Singgih Riwahono, pembatalan meliputi 33 penerbangan domestik dan 6 internasional. “Rinciannya, penerbangan domestik yang dibatalkan meliputi 18 keberangkatan dan 15 kedatangan, sementara penerbangan internasional meliputi 3 keberangkatan dan 3 kedatangan,” jelas Barata.
Rute-rute yang terdampak meliputi penerbangan dari dan ke Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bima, dan Sumbawa Besar untuk rute domestik, serta Kuala Lumpur dan Singapura untuk rute internasional. Maskapai yang terpengaruh meliputi Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, AirAsia, dan Scoot.
Penerbangan yang Masih Beroperasi
Meski mayoritas penerbangan terdampak, beberapa jadwal tetap berjalan. Barata mengonfirmasi bahwa sejumlah penerbangan masih beroperasi, termasuk Citilink tujuan Jakarta, Super Air Jet menuju Jakarta, serta Lion Air ke Balikpapan, Makassar, dan Surabaya. Garuda Indonesia untuk rute Jakarta juga tetap dijadwalkan terbang pada sore hingga malam hari.
Antisipasi dan Koordinasi Pihak Bandara
PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok terus berkoordinasi dengan maskapai, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Kantor Otoritas Bandara untuk menyesuaikan situasi terkini. Keputusan pembatalan dan penundaan penerbangan dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan dan keamanan para penumpang.
“Kami mengimbau calon penumpang agar memperhatikan informasi terbaru dari maskapai terkait status penerbangan. Penumpang yang penerbangannya terdampak dapat menghubungi customer service atau call center maskapai untuk informasi lebih lanjut,” tambah Barata.
Observasi Ruang Udara Bandara
Untuk memastikan keselamatan penerbangan, pihak bandara melakukan observasi rutin setiap jam melalui paper test guna mendeteksi adanya abu vulkanik di area udara sekitar bandara. Hingga laporan terakhir, hasil observasi menunjukkan bahwa ruang udara Bandara Lombok aman dari sebaran abu vulkanik. “Observasi ini didukung oleh data BMKG, pantauan Perum LPPNPI, serta laporan dari para pilot,” jelas Barata.