Mataram – Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan strategi untuk memudahkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat. Berbagai aplikasi digembleng Diskominfotik NTB demi turut mewujudkan visi NTB Gemilang dengan misi bersih dan melayani.
Diskominfotik NTB sendiri telah melahirkan berbagai program aplikasi di antaranya, aplikasi “Lestari” di Dinas LHK Provinsi NTB, SIP Posyandu di DPMD Dukcapil, Desa Siaga di BPBD, Silamo di BPKAD, Simanis di Disperind NTB. Serta, NTB Care dan NTB Satu Data yang berada di garda terdepan dalam pelayanan publik.
“Selain itu di Diskominfotik sendiri terdapat program aplikasi “NTB Care” dan “NTB Satu Data”. Alahmadulillah saat ini tengah dilaksanakan kompetisi inovasi yang dilaksanakan Kemendagri dimana ada 13 inovasi yang sedang masuk kompetisi. Seperti NTB Care masuk dalam nilai kematangan 190 dan menjadi nomor urut satu dari 13 Inovasi yang sedang dilombakan, nomor dua Si Lapor di Dinas Perhubungan dan Nomor tiga NTB Satu Data,” kata Kadis Diskominfotik NTB Dr. Najamudin Amy bersama pejabat struktural eselon III dan IV dihadapan Wagub NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah di Aula Pendopo Wagub NTB, Senin (7/6).
Selain itu lanjut Bang Najam, sapaan akrab Kadis, aplikasi NTB Care, NTB Satu Data dan Digitalisasi adalah satu cara Diskominfotik NTB
Dalam program Digitalisasi ini juga, kata Kadiskominfotik, sebelumnya dikenal program Kampung Media. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dan bekerjasama sama dengan salah satu Dirjen di kementerian Kominfo yakni program “ Kampung Digital”.
“Kampung Digital ini ke depannya tidak hanya berada di sekitar KEK Mandalika, namun juga akan ada di seluruh kabupaten/kota. Diantaranya melakukan pendekatan agar bisa disiapkan desa-desa wisata, revitalisasi Posyandu agar bisa masuk di Big Data dan Digitalisasi,” ujarnya.
Selain itu dalam menjalankan tugas dan fungsinya Diskominfotik NTB terbagi menjadi 4 bidang yakni Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP), Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi (PTIK), Bidang Persandian dan Keamanan Informasi dan Bidang Statistik.
Di bidang IKP menangani tupoksi diantaranya kerjasama media seperti Forum Pimpinan Redaksi, Temu Organisasi konprensi pers, Bakohumas yang akan dihidupkan kembali baik intansi vertikal dan intansi Pemprov NTB dan kabupaten/kota.
Dikatakan untuk PPID Utama, kondisi hingga saat ini terdapat 15 % PPID Informatif, 35 % menuju informatif. Targetnya dalam bulan ini 60 % OPD bisa Informatif.
“Namun setelah dilakukan klinis diharapkan 100 % 35 OPD ke depannya bisa Informatif. Sebelum Komisi Informasi (KI) melakukan Monev kita terlebih dahulu akan melakukan pra monev agar nantinya OPD tersebut bisa informatif 100 %,” kata Bang Najam.
Selain itu juga Kadis menyatakan, Kominfotik NTB juga menggelar “Bincang Gemilang” yang dilaksanakan secara hybrid, virtual dan secara langsung di Diskominfotik terkait dengan program-program strategis dan program unggulan ataupun isu-isu strategis yang tengah berkembang di NTB.
Di bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Kadis Diskomintik NTB menyebut keamanan informasi jarang disentuh padahal ini sangat penting. Jika menunggu pelabelan dari pusat terlalu lama, namun setelah dilakukan validasi dan cek fakta bisa dimasukkkan Computer Security Insident (C-SIRTE) untuk mengecek keamanan informasi yang bisa diintegrasikan dengan NTB Care.
“Untuk NTB Care saat ini sudah ada di Facebook dan kita juga sudah buatkan instagramnya tidak saja di Android tapi juga di di Kantor Diskomiknfotik NTB sudah bisa dilihat secara langsung,” katanya.
Pada Bidang Statistik, Kominfotik NTB lebih fokus pada NTB Satu Data. Target RPJMD 85 persen baru capaian data terakhir yang diintervensi sudah pada angka 34 persen yang terdiri dari data sektoral, data priritas dan data berkualitas. Wagub NTB. (herikp@diskominfotik).
[10.46, 8/6/2021] Tajir Group: UMKM NTB Terus Digembleng Sambut MotoGP
Menyambut gelaran akbar dunia World Superbike dan MotoGP, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. mendampingi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, meninjau persiapan pelaku UMKM di Kawasan KEK Mandalika Lombok Tengah.
Dalam kunjungan kerjanya selama 2 hari, Moeldoko juga ingin memastikan keberadaan Sirkuit Mandalika memiliki manfaat untuk lingkungan sekitar. Pemerintah daerah dan ITDC harus bersinergi, menyiapkan UMKM sebaik-baiknya. Terakomodasi dengan baik, dan bahkan sudah terbangun komunikasi dengan Mandalika Grand Prix Associatio (MGPA).
“Pembangunan Sirkuit Mandalika harus memiliki multiefek untuk masyarakat di lingkar KEK Mandalika,” kata purnawirawan TNI ini saat berdialog dengan pelaku UMKM, Senin (7/6/2021).
Agar UMKM dilatih memahami bahwa produk-produk seperti souvenir atau oleh-oleh produk lokal dimasukan simbol sebagai ciri khas even internasional MotoGP.
Selain itu, UMKM ini juga harus dilakukan pendampingan-pendampingan, supaya produknya memiliki peningkatan kualitas.
Termasuk dapat membaca pasar, apa yang menjadi keinginan konsumen yang akan hadir mengunjungi NTB pada event Internasional MotoGP.
Apalagi sudah disiapkan 303 outlet untuk UMKM, termasuk fasilitas seperti Masjid dibangun sekitar stand untuk UMKM.
Senada dengan Muldoko, Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan kehadiran MotoGP membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat turut berkembang dan dapat menggerakan sector ekonomi.
“Pemerintah provinsi terus fokus melakukan penguatan UMKM,” tutur Bang Zul.
Ia menyebutkan terdapat lebih dari 5.000 UMKM dengan berbagai produk lokal yang terus berkembang dan kompetitif.