Lombok Barat– Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (DPC APKLI) Labuapi kembali menyalurkan bantuan sembako kepada para pelaku pedagang kaki lima, pedagang di kawasan tembolak yang masuk ke zona Lombok Barat yang ikut merasakan dampak pandemi.
Salah satu pedagang, Ibu Ani mengatakan semenjak PPKM, jualannya banyak yang kadaluarsa kerena tidak laku karena kurangnya pembeli.
“semenjak di berlakukan PPKM oleh pemerintah pendapatan kami sangat minim sekali, banyak bahan jualan juga yang rusak atau basi karena sepinya para pengunjung atau pembeli oleh karnanya saya minta kepada pemerintah untuk memberikan kami kebebasan dalam berjualan,” Pintanya saat diberikan sumbangan oleh APKLI Labuapi. Rabu, (11/8/21).
Ketua DPC APKLI Labuapi, Ibnu Idham menjelaskan bahwa akibat pandemi dan diberblakukannya PPKM membuat pedagang kaki lima menjerit.
“ semenjak PPKM pandemi ini yang terus berkelanjuta sangat berdampak langsung terhadap pelaku usaha kecil seperti pedagang kaki lima, karena mata pencahariannya hanya dari situ,” Ungkapnya.
Ia juga mengatakanan, sangat berterima kasih kepada Gubernur NTB yang telah memberikan JPS Gotong Royong untuk Pedagang Kaki Lima yang disalurkan melali APKLI.
“Hal seperti JPS inilah yang mereka harapkan dari pemerintah sehingga mereka merasa terbantu kebutuhan mereka, karena penghasilannya masih sangat minim dan jauh dari kata mengembalikan modal mereka karna terdampak pada aturan pemerintah yang terus berkelanjutan ini,” ungapnya
“Maka dari itu kami selaku DPC APKLI Labuapi mengharapkan kepada setiap pemerintah baik itu pemda maupun pemprov serta SKPD yg terkait, agar agar kebijakan yang di keluarkan mengarah ke para pelaku usaha kecil dan mau ikut terlibat dalam kepedulian terhadap pedagang kecil dan memperhatikan nasib para PKL,” pintanya. (ishak/red)