NTB  

Antisipasi Bencana, Desa Lembah Sari Gelar Pelatihan SIBAT

Antisipasi Bencana, Desa Lembah Sari Gelar Pelatihan SIBAT

Lombok Barat | Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Diikuti oleh 25 orang yang terdiri dari enam Dusun yang ada Di Desa Lembah Sari Batulayar dilaksanakan selama seminggu mulai dari tanggal 20-27 Desember 2019 Bertempat di aula MA Al-Hamidiah NW Sidemen Desa Lembah Sari.

Kegiatan tersebut di laksanakan berdasar kan hasil analisa kajian Bahaya, Kerentanan, kapasitas dan Risiko yng di miliki oleh Desa Lembah sari yang di lakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat Pasca Gempa Lombok Setahun yang lalu, dari hasil kajian tersebut, terdapat begitu banyak ancaman/bahaya dan kerentanan yang di temui di bandingkan kapasitasnya. Pmi Lobar merekomendasikan hasil analisa tersebut kepada PMI pusat dan Internasional federasion of the red cross(IFRC) selaku pendonornya dan di jadikan lah Desa Lembah Sari Sebagai Desa Binaan PMI dalam upaya pengurangan risiko bencana melalui pelatihan Sibat.

Sabolah

Tujuan kegiatan tersebut untuk meningkat kan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana di wilayah tersebut di atas. Dengan adanya anggota sibat yg terdiri dari masyarakat setempat mampu menjadi leader atau tonggak utama penanggulangan bencana di tingkat Desa dan anggata sibat ini kedepan nya akan banyak mendampingi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencan(UPRB)melalui sosialisasi-sosialisasi mitigasi non struktural maupun non struktural membahas sistem peringatan dini(ews) lokal yang melibatkan partisifasi masyarakat dengan dukungan pemerintah Desa maupun Dusun setempat.

Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang bisa dipetik melalui pelatihan SIBAT tersebut pengakuan dari salah satu peserta pelatihan Kurnia yang juga mahasiswa salah satu universitas negeri yang ada di NTB jurusan Bidang jurnalistik dan komunikasi.

Ada banyak hal yang sangat berkesan dalam pelatihan SIBAT ini, yaitu bagiamana caranya menyatukan argumen dengan peserta lainnya. Dengan bimbingan sabar dan cerdas dari fasilitator, peserta SIBAT sadar bahwsanya yang paling penting dari semua ini adalah etika dan kelanjutan ke depannya. Mampu tidaknya menjadi agen perubahan di mulai dari dusun masing-masing ujar Kurnia

READ  Jaring Kepala Daerah, Gerindra Haruskan Calon Mendaftar di Desk Pilkad

SIBAT ini tidak lain dan tidak bukan tujuannya hanya bagaimana caranya bencana yang ada di Desa Lembah Sari bisa di minimalisir itulah pentingnya dari pelatihan SIBAT tersebut.lanjut nya.

Di hari terakhir pelatihan Hari jumat 27/12/2019 di rangkai juga dengan simulasi,adapun simulasi yang di sekenario nya terdapat dua simulasi, simulasi kesiapsiagaan dan simulasi Tanggap Darurat, akan tetapi karna cuaca yg tidak mendukung, simulasi tanggap darurat di batalkan.tujuan simulasi itu sendiri adalah untuk menguji sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang mereka dapatkan dari semua fasilitator yang berasal dari Relawan PMI Lobar dan sejauh mana mereka mampu berkomunikasi dalam memfasiltasi masyarakat.

Selesai simulasi langsung ke acara evaluasi dan penutupan, dan di kesempatan itu para fasilitator memberikan waktu kepada para peserta untuk menyampaikan kesan dan pesan nya dengan pelatihan itu. Maulana salah satu peserta dari wakil peserta laki-laki mengatakan sangat berkesan dan termotivasi dari pelatihan ini jelasnya,

Sangat banyak pembelajaran yang bisa didapatkan oleh peserta SIBAT saat itu.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,karena sudah menjadi hukum alam. Suasana haru menyelimuti di kala perpisahan datang. Isakan tangis dari peserta SIBAT karena mendengar tuturan dari peserta lainnya yang mewakili menyampaikan pesan dan kesannya kepada fasilitatot maupun peserta lainnya.

Hal yang terpenting dari semua ini adalah akhir pelatihan SIBAT bukan berarti menjadi akhir perjuangan melainkan awal melangkah menuju masa depan yang lebih baik lagi. (Kurnia)

www.lombokfokus.com

Facebook

Sabolah
Sabolah

Tinggalkan Balasan

Subscribe for notification