![]() |
[OPINI] Penulis: Muhammad Wildan |
Mataram,LombokFokus.com-Hak dan kewajiban, dua kata yang biasanya saling mengikuti satu sama lain. Dimana ada kewajiban pasti hak akan mengikutinya. Begitu pula hard skill dan soft skill, semua hal tersebut saling berhubungan dan saling melengkapi untuk masa depan yang lebih baik.
Kuliah dan organisasi adalah dua hal yang berbeda, tapi sering berjalan saling beriringan. Mengikuti pendidikan formal dalam perkuliahan adalah sebuah kewajiban di saat kita memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang universitas, sedangkan organisasi adalah hak kita yang mengikuti di belakangnya. Sebagai sebuah hak, ikut berpartisipasi dalam organisasi atau pun tidak itu tergantung pada keputusan yang akan diambil seseorang.
Masuk dalam suatu organisasi dalam masa sekolah maupun dalam lingkungan perkuliahan adalah sebuah pilihan pribadi, baik ataupun menjadi kurang baik dampak akhirnya akan tergantung pada orang itu sendiri, kemampuan, serta lingkungannya. Selain itu perlu diperhatikan keseimbangan antara kedudukan kuliah dan organisasi.
Kita sebagai mahasiswa, harus benar-benar bisa memberi batasan yang jelas tentang mana yang harus didahulukan, harus bisa benar-benar mengerti apa itu kewajiban dan apa itu hak, yang mana kewajiban dan yang mana hak. Tentu saja kuliah itu penting dan utama karena itulah kewajiban kita saat masuk sebuah universitas, tapi organisasi yang diikuti juga bukan hal yang bisa dianggap tidak penting.
Seimbang di sini maksudnya adalah kedua hal ini, kuliah dan organisasi, dapat berjalan selaras dengan tidak mengganggu kewajiban utama (kuliah). Kuliah harus berjalan lancar dan tidak terganggu, tapi dibalik itu organisasi sebagai bentuk pengembangan diri hendaknya dapat diberi ruang yang semestinya agar dapat juga mendukung kewajiban.
Organisasi merupakan media yang membantu kita dalam mendapatkan ilmu di luar pendidikan formal, ilmu dalam organisasi sebagai salah satu media pengembangan diri tidak dapat dipelajari di bangku kuliah dengan mendengarkan penjelasan dosen maupun membaca buku cetak.
Nilainya berbeda dengan nilai pelajaran di bangku kuliah, karena nilai-nilainya berbeda antara ilmu baku dalam kuliah dengan ilmu organisasi, hal ini kadang membuat sebagian mahasiswa kurang tepat menempatkan organisasi dalam skala prioritasnya.Terkadang seorang mahasiswa merasa terlalu nyaman berada di sebuah organisasi, sehingga malah mengabaikan kewajibannya sebagai mahasiswa.